Tiga Bulan Tidur tanpa Atap Rumah

Tiga Bulan Tidur tanpa Atap Rumah

CIREBON– Keluarga Munari (80), sudah tiga bulan tidur tanpa atap rumah. Tempat tinggal warga Blok Karang Bawang, Kelurahan Kemantren, Kecamatan Sumber yang dihuni sepuluh orang ini, bagian atapnya ambruk karena termakan usia. “Nggak ada angin, nggak ada hujan tiba–tiba atap rumah saya roboh. Untungnya, kebetulan posisi kami sedang berada di luar rumah,” ujar Munari, kepada Radar, Senin (30/9). Munari mengaku, sampai saat ini keluarganya masih tinggal di rumah tanpa atap tersebut. Untuk menghindari sengatan matahari dan hujan, sementara menggunakan terpal plastik. Sedangkan untuk alas tidur, terpaksa menggunakan tikar seadanya. “Untuk makan saja untung-untungan, gimana bisa memperbaiki rumah,” ucap dia. Kendati demikian, kata Munari, rumahnya tak bisa dijadikan tempat berteduh. Anggota keluarganya baru masuk ke rumah setelah pukul 16.00 WIB, karena di siang hari terpal plastik membuat hawa di dalam rumahnya menjadi lebih panas. “Pihak kelurahan sudah tahu, tapi tidak bisa memberikan solusi dan meminta bantuan pemerintah daerah. Jadi kami hanya mendapatkan sumbangan dari masyarakat setempat saja,” tuturnya. Pantauan Radar, kondisi rumah Munari saat ini tak bisa disebut rumah. Seluruh bagunan sudah rata dengan tanah. Di beberapa sisi memang ada beberapa perbaikan, dari hasil patungan warga. Namun, keterbatasan dana membuat kediaman Munari tetap tak layak huni. Pintu depan rumahnya hanya ditutup dengan sehelai kain. Sementara itu, Bendahara LPM Kelurahan Kemantren, Kasan (45) mengatakan, bantuan dari masyarakat yang terkumpul dan sudah didirikan bangunan kurang lebih Rp3 juta. Dia juga mengakui, selama tiga bulan ini, pihak kelurahan belum ada upaya juga untuk mengajukan bantuan pembangunan kepada keluarga Munari. Kerusakan rumah juga dialami Tirto (70), warga blok Karang Anyar Wetan, Kelurahan Kemantren. Rumah yang sudah puluhan tahun berdiri ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, apalagi saat hujan tiba seluruh dalam rumah di banjiri air hujan. “Ya walaupun rumah saya masih terlihat tampak kokoh berdiri, tapi liat sendiri kondisinya sudah parah. Atap rumah nyaris ambruk dan sudah bolong. Di belakang rumah sudah retak dan keropos,” katanya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: