Pengetatan Moneter AS, Rupiah Bisa Melemah Lagi
PERDAGANGAN nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini (1/12), berpotensi melemah karena sentimen bank sentral AS. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI), saat ini, rupiah berada di level Rp 14.320 per dolar AS.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS semalam di hadapan Komite perbankan Senat AS cenderung mendukung pengetatan moneter.
”Rupiah bisa melemah kembali ke kisaran 14.350–14.400. Dengan potensi support di kisaran 14.300,” kata Ariston kepada JawaPos.com, Rabu (1/12).
Ariston menjelaskan, Powell melihat bahwa kenaikan inflasi yang terjadi di AS bukan lagi sementara. Dalam rapat moneter pada Desember ini, Bank Sentral AS akan mendiskusikan untuk mempercepat tapering.
”Pernyataan Powell yang cenderung mendukung percepatan tapering ini mendorong penguatan dolar AS,” tutur Ariston.
Tapi di sisi lain, lanjut dia, membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko dengan penguatan indeks saham Asia pagi ini (1/12), bisa menahan pelemahan rupiah.
Sementara itu, sentimen dari dalam negeri, pagi ini data inflasi Indonesia pada November akan dirilis. Hasilnya mungkin masih menunjukan kenaikan inflasi yang stabil seperti bulan sebelumnya. Menurut konsensus pasar, di kisaran 1,6 persen.
”Inflasi yang stabil bisa mendukung pemulihan ekonomi dan ini bagus untuk rupiah,” ucap Ariston.(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: