Antisipasi Bencana Banjir, Berikut Langkah yang Dilakukan BBWS Cimancis

Antisipasi Bencana Banjir, Berikut Langkah yang Dilakukan BBWS Cimancis

CIREBON - Memasuki bulan Desember 2021, hujan mulai turun di wilayah Ciayumajakuning dengan intensitas beragam.

Mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWS Cimancis) terus melakukan antisipasi kebencanaan di musim hujan 2021-2022 ini.

Bahkan, sejumlah program rutin dipersiapkan dan telah terlaksana untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk yang tak terduga.

Sebanyak 283 titik di sungai yang menjadi kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) mengalami kritis.

Ke-283 titik kritis ini antara lain 124 titik berada di Kabupaten Cirebon, 9 titik masuk ke Kota Cirebon, 27 titik ada di Indramayu, 46 titik di Majalengka, 68 titik di Brebes dan 9 titik berada di Garut.

\"Dengan intensitas hujan yang tinggi, titik itu bisa bertambah, itu hasil survey BBWS Cimancis. Tapi mungkin ada juga yang belum dilaporkan, ada juga yang belum di survei. Artinya datanya bisa berubah, namun untuk sementara ada 283 titik kritis,\" ujar Kepala BBWS Cimancis Ismail Widadi ditemui usai menggelar Open Mic di Kantor BBWS Cimancis, Kota Cirebon, Kamis (2/12/2021).

Diungkapkan Ismail, pekerjaan yang dilakukan di musim penghujan ini misalnya mengirim alat berat di titik-titik rawan bencana.

Hingga mengeruk sedimentasi di sungai yang telah mengalami pendangkalan. Serta mengirim material yang dibutuhkan untuk antisipasi sungai meluap atau banjir di lokasi kritis.

\"Pemeliharaan sungai juga meliputi pengerukan sungai melalui pertimbangan yang matang dan benar. Dimensi harus terukur. Karena itu, membutuhkan izin lebih dulu kepada BBWS jika ingin melakukan pengerukan menggunakan alat berat,\" bebernya.

\"Kalau sembarang mengeruk, nanti hanya dalam di titik tertentu yang dikeruk saja, nanti menggenang di titik itu. Apalagi membuangnya (tanah hasil kerukan, red) sembarangan, bukannya memperkuat malah melemahkan tanah,\" imbuhnya.

Dirinya menyebutkan, titik kritis sungai yang bisa diperbaiki cepat maka pihaknya akan dilakukan dengan cepat, mengingat musim hujan sedang berlangsung.

\"Dalam satu bulan itu kemampuan BBWS melakukan perbaikan lima titik, untuk yang ringan-ringan saja perbaikannya, seperti memasang bronjong. Tapi perbaikan tentu akan memakan waktu lama kalau kerusakannya berat,\" sebut Ismail.

Salah satu upaya yang dilakukan diantaranya melakukan identifikasi kerusakan titik kritis di 2020.

\"Yang rusak di tahun 2020 kita perbaiki di tahun ini. Kita punya Kasatker Operasi Pemeliharaan, jadi pemeliharaan dan perbaikan itu ada di bawah Kasatker ini,\" imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: