Muktamar “Jin”

Muktamar “Jin”

DARI luar kelihatan tenang-tenang saja. Di dalamnya terasa sangat bergemuruh: kapan Muktamar ke-34 NU.

Harusnya tahun 2020 lalu.

Tapi ada Covid-19.

Ditunda.

Sampai Covid-19 reda.

Masa jabatan kepengurusan pun diperpanjang: sampai Muktamar berikutnya.

Menginjak akhir 2021, Covid-19 terasa reda. Diadakanlah konferensi besar NU. Keputusannya: Muktamar ke 34 diadakan 24-25 Desember 2021.

Ternyata ada ancaman Covid gelombang ketiga. Ditambah ada yang tidak disangka-sangka: varian baru Omicron. Yang enam kali lebih cepat menyebar dibanding varian Delta. (Disway 30/11/2021).

Pemerintah pun memutuskan: lockdown terbatas –PPKM level 3– mulai 24 Desember 2021. Berarti Muktamar tersebut harus batal. Bisa mundur. Atau maju.

Mestinya tidak ada masalah. Biasa-biasa saja. Toh sudah pernah mundur setahun. Apa beratnya mundur sedikit lagi. Atau maju sedikit.

Itu kalau berpikirnya sehat.

Padahal, ambisi bisa membuat pikiran siapa pun tidak sehat.

Terbukti: ada yang ngotot harus mundur, 31 Januari 2022. Ada juga yang ngotot ingin maju: 17 Januari 2021.

Ada juga yang tenang-tenang saja: seperti KH Imam Jazuli dari pesantren Bina Insan Mulia Cirebon. \"Kan bisa lewat online. Kapan saja,\" katanya. Ia tidak terlalu serius dengan usulnya itu. Ia hanya mengingatkan: bagi yang tidak ambisius tanggal berapa pun tidak masalah. Juga dengan cara online sekali pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: