8 Penambang Pasir Terjebak di Lereng Semeru, BNPB: Perkembangan Terus Kami Pantau Agar Bisa Dievakuasi

8 Penambang Pasir Terjebak di Lereng Semeru, BNPB: Perkembangan Terus Kami Pantau Agar Bisa Dievakuasi

LUMAJANG - Wakil Bupati Lumajang, Indah Aperawati Masdar mengatakan, ada delapan orang yang masih terjebak dalam kantor pemilik tambang di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.  Mereka terperangkap pasca erupsinya Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

“Kami tidak bisa menghubungi mereka karena HP-nya tidak bisa dihubungi,” ujar Indah dalam jumpa pers.

Indah mengatakan, delapan orang tersebut pada sore hari sempat mengirimkan sebuah video dengan meminta bantuan untuk dievakuasi.

Namun sampai saat ini belum terlaksana karena ada lahar panas di kawasan tersebut.

“Petugas dan teman-teman relawan tidak bisa mengesekusi karena lahar panas sudah di sana. Kami menunggu lahar surut, mudah-mudahan mereka masih selamat,” katanya.

Karena itu Indah meminta kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk bisa mengirimkan bantuan helikopter agar bisa melakukan evakuasi terhadap delapan orang yang masih terjebak itu.

Selain itu, Indah mengatakan, masih ada laporan dua orang hilang di Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

“Di area tambang di ada dua orang yang hilang dan sampai sekarang belum bisa ditemukan,” pungkansya.

Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan sampai saat ini belum ada laporan mengenai pendaki yang terjebak di Gunung Semeru.

“Belum ada informasi apakah ada pendaki Gunung Semeru yang terperangkap,” ujar Suharyanto dalam jumpa pers, Sabtu (4/12).

Namun demikian, Suharyanto mengaku dirinya mendapatkan laporan tentang adanya beberapa penambang pasir yang masih terjebak Gunung Semeru erupsi. Saat ini, Tim BPBD dengan dibantu oleh BNPB dan TNI sedang mengupayakan mengevakuasi para penambang tersebut.

“Karena pada saat kejadian erupsi, para penambang ada di titik yang tidak sempat dievakuasi,” katanya.

Menurut Suharyanto, evakuasi penambang pasir tersebut mengalami kendala dengan debu tebal dan akses jalan yang tertutup.

Sehingga, mobil evakuasi sampai saat ini belum bisa menuju ke titik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: