Tragedi Jengkok Jangan Terulang

Tragedi Jengkok Jangan Terulang

KECELAKAAN maut di pelintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, yang memakan korban tewas sebanyak 13 orang, Selasa (1/10), mendapatkan perhatian serius Komisi V DPR RI. Komisi yang membidangi perhubungan dan infrastruktur tersebut, akan mengevaluasi kecelakaan tersebut. Karena salah satu penyebabnya, di perlintasan kereta Desa Jengkok tersebut belum tersedia sarana untuk membantu keselamatan. Anggota komisi V DPR RI, Drs Yoseph Umarhadi Msi mengatakan, kecelakaan yang terjadi Selasa siang itu merupakan tragedi memilukan dan telah menambah daftar panjang kasus kecelakaan nasional. Pihaknya turut prihatin atas musibah tersebut. “Dari kasus kecelakaan ini, nantinya kita (komisi V DPR RI, red) akan melakukan evaluasi untuk selanjutnya disampaikan ke Ditjen perhubungan darat khususnya PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ini terkait pengadaan sarana prasarana,” ujarnya saat meninjau perlintasan kereta api Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, Kamis malam (3/10). Yoseph mengaku sehari pasca kejadian, dirinya langsung menghubungi Dirut PT KAI. Dirinya meminta agar di perlintasan tersebut segera dipasang palang pintu. “Selama ini di perlintasan Desa Jengkok belum terpasang palang pintu. Padahal di perlintasan tersebut cukup ramai kendaraan yang lalu lalang dan menyeberangi pelintasan,” tandasnya, seraya mengatakan bahwa di Indonesia perlintasan tanpa palang pintu jumlahnya ribuan. Minimnya sarana pada alat transportasi, khususnya kereta api perlu mendapatkan perhatian serius. Hal tersebut agar kecelakaan serupa tidak terulang kembali. “Kami berharap tragedi Jengkok jangan sampai terulang kembali. Kami juga meminta kepada Kementerian Perhubungan, agar menambahkan alokasi anggaran untuk PT KAI. Dari penambahan anggaran tersebut, salah satunya untuk menambah palang pintu pada perlintasan KA yang kini belum terpasang,” paparnya. Selain meninjau pelintasan, Yoseph juga mendatangi RS Zam Zam, untuk membesuk Casmi (50) dan Tati (29) korban selamat yang kini masih dirawat di RS tersebut. Yoseph juga mendatangi rumah keluarga korban yang kehilangan empat anggota keluarganya yang  tewas akibat kejadian maut itu, di RT 01 RW 04 Blok Baloran, Desa Tegalwirangrong. Kedatangannya didampingi Kades Tegalwirangrong, Saefudin SH, dan Kades Jengkok Taripin. Dalam kesempatan itu, Saefudin SH mengatakan, pemasangan palang pintu di perlintasan tersebut harus segera dilakukan. “Kami minta kepada PT KAI untuk segera memasang palang pintu di perlintasan Desa Jengkok. Karena jalan yang menyeberangi pelintasan itu, merupakan jalan utama yang dilintasi oleh warga kami. Jika tidak dipasang dalam waktu enam bulan kedepan, kami berencana akan memblokir jalur rel KA di lokasi tersebut,” kata Saefudin. (kom)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: