Satgas Wiku Adisasmito: Tes Covid-19 Naik, BOR Rumah Sakit Tetap Terkendali

Satgas Wiku Adisasmito: Tes Covid-19 Naik, BOR Rumah Sakit Tetap Terkendali

ANGKA kasus Covid-19 diklaim terkendali selama beberapa bulan terakhir. Hal itu diukur dari angka positivity rate, ketersediaan tempat tidur rumah sakit (BOR), hingga tingkat reproduksi virus di masyarakat atau angka Rt yang masih terkendali.

Menurut Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, angka testing Covid-19 akan terus ditingkatkan. Dalam seminggu terakhir, sudah lebih dari 1,3 juta orang yang diperiksa.

“Angka ini meningkat dari minggu-minggu sebelumnya yang berkisar di angka 900 ribu-1,2 juta orang,” katanya secara virtual, Selasa (7/12).

Dengan jumlah tes yang besar ini, kata dia, tingkat positif rate Indonesia tetap terkendali. Saat ini berada di angka 0,12 persen. Penurunan kasus positif dan positivity rate juga menurunkan tingkat hunian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. Ia menegaskan BOR masih terkendali.

“Pekan ini, BOR ruang isolasi di tingkat nasional hanya 2,77 persen,” kata Prof Wiku.

Walaupun begitu, kata dia, salah satu indikator yang terus dipantau adalah tingkat reproduksi atau angka Rt. Karena, beberapa pekan terakhir jumlahnya terus meningkat. Nilai Rt di Indonesia saat ini sebesar 0,97.

“Ini artinya sebentar lagi angka ini akan mendekati 1,” jelas Prof Wiku.

Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini cukup terkendali dengan terus menurunnya kasus positif dan kasus aktif, sejalan dengan angka kesembuhan yang terus meningkat dan angka kematian yang terus ditekan. Dan hal ini berdampak positif terhadap tingkat keterisian di rumah sakit yang juga menurun.

Meski demikian, Pemerintah terus berupaya maksimal memberikan perlindungan dengan meningkatkan kualitas penanganan dan menggencarkan vaksinasi, terutama vaksin dosis kedua. Terlebih lagi saat ini Indonesia memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Natar) yang berpotensi meningkatkan penularan.

“Upaya yang dilakukan pemerintah ini untuk memberikan perlindungan yang maksimal kepada masyarakat,” katanya.

Melihat pencapaian program vaksinasi di Indonesia, saat ini pencapaian vaksin dosis 1 sebesar 68,45 persen, dan dosis 2 sebesar 47,59 persen. Namun yang disayangkan, masih ada 21 provinsi dengan cakupan vaksinasi dosis 2 di bawah angka nasional.

“Dan ini perlu segera dilakukan upaya perbaikan,” tegas Prof Wiku.(jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: