Bahasa Teknik
Setelah ditemukan cara itu, kerangka atap pun dirangkai di bawah. Panjangnya 267 meter. Lebarnya 245 meter. Beratnya itu tadi: 3.900 ton.
Bentangan atap itu begitu lebarnya. Kerangka utamanya dari pipa-pipa khusus: belum diproduksi di Indonesia. Masih harus diimpor dari Tiongkok. Itulah pipa 60 cm. Begitu besarnya dari dekat. Begitu kecilnya kalau dilihat dari atas rumput lapangan.
Pipa-pipa selebihnya, yang lebih kecil, semuanya produksi dalam negeri.
Setelah kerangka atap selesai dibuat, diikatlah di 8 pinggirnya. Setiap tempat diikat dengan dua tali. Kalau satu putus masih ada yang menahan. Tali 16 utas itu ditarik ke 8 puncak tiang utama. Satu tiap kebagian 2 tali.
Tanggal 10 Juni 2021, mulailah dilakukan penarikan slink itu. Semua jantung berdegub. Pengawas di 8 tiang sangat tegang. Sensor yang memonitor pergerakan di ujung tiang itu bekerja.
\"Satu hari itu kami hanya mengangkat setinggi 1 meter,\" ujar Ir Iwan Takwin, direktur proyek dari Wika. Iwan lulusan UGM. Asal Makassar.
Itu sekaligus sebagai testing apakah keseluruhan atap terangkat dengan serentak. Juga: apakah tidak ada sambungan kerangka yang bermasalah. Bayangkan benda rangkaian selebar 267 x 245 meter diangkat bersama.
Ketika baru diangkat 1 meter itu semua bagian diperiksa. Termasuk tumpuan yang ada di setiap puncak tiang utama.
Setelah satu malam dibiarkan terangkat di ketinggian 1 meter —kalau toh jatuh hanya 1 meter— keesokan harinya dinaikkan lagi. Sangat pelan. Setiap naik 1 meter diperlukan waktu 2 jam. Padahal kerangka atap itu harus naik setinggi 70 meter.
Di hari ke 7 kerangka itu berhasil menumpang di puncak 8 tiang utama. Sekaligus bisa menumpang di 64 tiang lainnya.
Lega.
\"Gembiranya seperti telah menjuarai turnamen international, Pak,\" ujar Iwan. Hari itu sudah senja. Lampu-lampu sudah mulai menyala.
Saya ke proyek itu kemarin siang. Yakni setelah ikut menyerahkan award untuk Marketer of the Year di MarkPlus, di Kasablanka Jakarta.
Atapnya sudah selesai dipasang. Bukan hanya kerangkanya. Tapi bagian tengah yang bisa dibuka-tutup masih belum. Itu bisa cepat karena terbuat dari membran.
Rumputnya juga sudah selesai pasang. Yakni rumput Boyolali yang dicampur dengan 5 persen rumput sintetis. \"Di stadion Liverpool rumput sintetisnya 3 persen,\" ujar Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: