Apresiasi Perawat, RS Sumber Kasih Menggelar Seminar

Apresiasi Perawat, RS Sumber Kasih Menggelar Seminar

CIREBON- Apresiasi diberikan Rumah Sakit Sumber Kasih kepada perawat yang selama dua tahun bergulat dengan tengah pandemi covid 19, dan ujung tombak merawat pasien covid 19. Untuk memberikan refreshing bagi perawat, Sabtu (11/12) RS Sumber Kasih Menggelar seminar di Hotel Bentani.

Direktur RS Sumber Kasih Dr Lucia Dewi Puspitasari mengatakan, seminar yanh diselenggarakan hari Sabtu 11 Desember 2021 ini bertujuan :lingin memberikan penghargaan kepada perawat. Mereka selama pandemi covid 19, bergelut selama 24 jam merawat pasien covid 19 dengan APD (alat pelindung diri) yang membuat mereka sulit bergerak.

\"Dua jempol untuk perawat,\" ujarnya. Kemarin perawat berkutat dengan pasien covid 19, kata Lucia, sekarang refreshing melalui seminar deteksi dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pendengaran di Fasyankes, berharap ada up Grade ilmu bagi perawat. Pihaknya menegaskan RS sumber kasih sekarang ini sudah berubah menjadi Rumah sakit umum. Karena sampai saat ini masyarakat mindset nya masih menganggap rumah sakit sumber kasih sebagai rumah sakit ibu dan anak.

\"Dengan menjadi RS umum, maka RS sumber kasih memiliki banyak layanan kesehatan untuk masyarakat,\" terangnya. Lucia menambahkan, Kami khususnya teman-teman perawat di kota Cirebon mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka menghadapi pandemi 24 jam merawat pasien. \"2 tahun berjuang menghadapi pandemi. Dan hari ini meng up date Ilmu kedokteran, menghadirkan peserta dari perawat fasyankes dan kabupaten Cirebon,\" bebernya. Komarudin selaku ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesoa (PPNI) Kota Cirebon, menilai seminar ini sebagai bentuk apresiasi RS sumber kasih kepada teman teman perawat, karena perawat garda terdepan penanganan covid 19.

\"Perawat Kumpul disini ini menjadi kebanggaan, dengan acara ini bisa merefresh sehingga kompetensi perawat bisa maju,\" ujarnya. Dari seminar ini, masih kata Komarudin, mereka bisa mendapatkan SKP sebanyak 2 SKP, karena dalam 5 tahun, Perawat harus bisa memenuhi 25 SKP. Sementara itu pembicara Dr Kenny Sp.THT KL, mengatakan, harapan kita bisa berkumpul dengan perawat ini bisa membantu dalam deteksi secara awal bilamana ada kasus kalau gangguan pendengaran. Mulai dari Apa yang harus diwaspadai, kemana harus merujuk dan pemeriksaan apa yang bisa dilakukan. \"Cukup banyak pasien mengalami gangguan pendengaran khususnya lansia,\" kata Kenny. Dirinya berharap kumpul dan sharing melalui seminar ini sekalian up date ilmunya, karena perkembangan saat ini banyak kasus gangguan dengar. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: