Sepuluh Tahun, Kim Jong Un Membuka Era Baru

Sepuluh Tahun, Kim Jong Un Membuka Era Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, Kim Jong Un mengatur pertemuan puncak dengan AS beberapa kali dengan proposal yang berani dan proaktif, mengejutkan dunia.

Media melaporkan bahwa pertemuan puncak RRD Korea-AS pertama di Singapura pada 12 Juni 2018 tercatat dalam sejarah sebagai “jabat tangan abad ini”, sebuah “jabat tangan yang singkat tapi hebat”, yang meruntuhkan penghalang perang dingin yang berlangsung lama, sekitar 70 tahun. Bahkan maknanya telah melampaui “jabat tangan Beijing” antara Mao Zedong dan Nixon pada tahun 1972 dan “jabat tangan Reykjavik” antara Gorbachev dan Reagan pada tahun 1986.

Dunia mengomentari pertemuan puncak RRD Korea-AS yang pertama sebagai sebuah “peristiwa super-realistis dan bersejarah”, “kejang alam”, “peristiwa yang mengguncang dunia”, serta “pertemuan yang harus dibahas dalam buku-buku sejarah\".

Tiga putaran KTT RRD Korea-AS berikutnya menunjukkan kepada dunia bahwa konflik dan perselisihan antara dua negara paling bermusuhan di dunia itu dapat diselesaikan sepenuhnya dengan cara diplomatik, yaitu cara damai, bukan dengan cara militer.

Persatuan dan Kerjasama dengan Negara Lain

Merupakan sikap konsisten RRD Korea untuk mengembangkan perdamaian dan persahabatan, hubungan kerj sama dengan semua negara yang bersahabat dengannya, serta berjuang untuk kemerdekaan global berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.

Dalam laporannya kepada Kongres Kedelapan Partai Pekerja Korea (WPK) tentang kinerja Komite Sentral Partai, Kim Jong Un mengklarifikasi kebijakan eksternal WPK untuk mengonsolidasikan persahabatan dan persatuan dengan semua negara yang menghormati kedaulatan negaranya dan untuk mencapai keadilan internasional yang sejati.

Dia bekerja keras untuk memperkuat persatuan dan solidaritas dengan negara-negara sosialis yang berbagi cita-cita.

Buktinya, Kim Jong Un menerima kunjungan pemimpin Kuba dengan perasaan persahabatan yang hangat dan melakukan kunjungan niat baik resmi ke Republik Sosialis Vietnam.

Dengan demikian, ia menciptakan suasana yang baik untuk negara-negara sosialis, untuk memperkuat solidaritas, mendukung, dan bekerja sama satu sama lain.

Selain itu, ia memastikan bahwa negaranya mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama dengan semua negara yang bersahabat dengannya.

Berkat aktivitas eksternal Kim Jong Un yang energik, prestise RRD Korea telah meningkat pesat.(rmol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: