Tokoh Jawara Digital, Penghargaan Untuk Ridwan Kamil Dari Relawan TIK
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dinobatkan sebagai Tokoh Jawara Digital oleh Relawan TIK bentukan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Ia dinilai berkontribusi besar dalam literasi digital dan menjadikan Jawa Barat akseleratif dalam kualitas peradaban digitalnya.
Penghargaan tersebut Ridwan Kamil terima dalam Festival Literasi Digital Jawa Barat 2021 atau Viral 2021 di Saung Angklung Udjo, Kota Bandung, Selasa (21/12/2021).
\"Saya kerja tidak untuk cari penghargaan. Tapi, kalau ada apresiasi, alhamdulillah. Poinnya, sebagai pengambil keputusan tertinggi, di mana ada kemauan maka terjadi lompatan,\" kata Ridwan Kamil.
Dia berharap, predikat Jawara Digital menular kepada bupati dan wali kota di Jawa Barat. Menurutnya, jika pemimpin tidak ada kemauan maka tak akan terjadi perubahan. Adapun jika para pemimpin di Jabar kompak, maka Jabar pasti juara.
\"Ada pemimpin yang melek digital, ada juga yang kurang minat, dan itu kelihatan pasti akan lambat,\" ucapnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Salah satunya, menyiapkan benteng pertahanan terhadap berita bohong atau hoax dengan membentuk Jabar Saber Hoaks. Jawa Barat menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki unit kerja untuk menangkal hoax.
\"Salah satu yang kita banggakan adalah menyiapkan benteng pertahanan terhadap berita bohong,\" ucap Kang Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil.
Akselerasi digital juga diterapkan pada reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Termasuk di sektor ekonomi dengan teori-teori baru, sehingga tidak ada yang ketinggalan dalam skil digital.
\"Termasuk desa digital yang kita upayakan agar terjadi inklusivitas dalam ekonomi digital,\" tuturnya.
Menurut Kang Emil, ada lima kelas dalam skil digital. Kelas pertama yaitu masyarakat yang menggunakan digital hanya sebagai suporter. Kategori paling basic ini hanya memanfaatkan digital untuk sekadar memublikasikan aktivitas pribadinya.
Kelas kedua yaitu masyarakat yang menggunakan digital sebagai driver. Mereka memanfaatkan digital untuk hal yang bermanfaat.
\"Cirinya dia memakai googlemaps untuk mendukung hidupnya menggunakan hal yang bermanfaat,\" jelas Kang Emil.
Kelas ketiga yaitu enabler atau masyarakat yang biasa memanfaatkan digital untuk efektivitas pekerjaan. Seperti rotasi mutasi pegawai, SAKIP, hingga zoom meeting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: