Inspektorat Siapkan Sanksi Berat

Inspektorat Siapkan Sanksi Berat

SUMBER– Pelaksana Sekretariat Tata Usaha Inspektorat Kabupaten Cirebon Sutrisno SH mengatakan, kasus pungutan liar yang dilakukan oknum perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waled, masih dalam pemeriksaan. Namun, Inspektorat dipastikan akan memberikan sanksi berat terhadap pelanggaran ini. “Tahapan proses tersebut ada bagian auditnya. Tapi yang jelas bila ABN tersebut terbukti seringkali lakukan pungli, akan dikenakan sanksi berat,” ujar Sutrisno, kepada Radar, Rabu (9/10). Adapun sanksi yang akan diberikan, kata Sutrisno, semua tergantung hasil penyelidikan tim audit. Proses penyidikan juga terus berlanjut sampai persoalan tuntas. Dikatakannya, untuk menentukan hukuman atau sanksi, Inspektorat tak bisa sendirian. Berdasarkan mekanisme yang ada, Inspektorat akan melibatkan Bagian Hukum dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). “Tidak mungkin kita mengambil keputusan sendiri untuk sanksi yang diberikan kepada ABN. Apakah layak dijatuhi hukuman ringan, sedang, atau berat. Itu semua harus dipertimbangkan dengan tiga bagian itu, yakni Inspektorat, BKPPD, sama bagian hukum,” terangnya. Dia berharap, terungkapkan kasus pungli bisa menjadi pelajaran bagi PNS lain. Selain itu, yang paling ditekankan adalah pengawasan internal manajemen RSUD Waled. \"Tidak hanya RSUD Waled, kami harapkan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh perawat atau PNS yang ada di Kabupaten Cirebon,\" tandasnya. Sementara itu, tekanan terhadap manajemen RSUD Waled untuk turut memberikan sanksi maksimal diungkapkan sejumlah pihak. Salah satunya, tokoh masyarakat Kecamatan Waled, Bambang Herucokro. Dia meminta direksi serius menangani masalah pungli yang dilakukan perawat kepada pasien jaminan kesehatan masyarakat. Sebab, pungli yang dialamatkan kepada pasien jamkesmas sangat tidak manusiawi. Tenaga keperawatan, medis dan nonmedis di RSUD Waled perlu mendapat pembinaan dan pemahaman kembali mengenai kode etik tugas untuk mencegah hal serupa terulang. “Pelaku pungli itu orang bodoh atau memang dia nggak punya perasaan. Sudah tahu pasien tersebut masuk RS Waled, karena tidak mampu dalam ekonomi jadi menggunakan jamkesmas, eh malah diminta uang. Perawat macam apa seperti itu?” tuturnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: