Banyak Janji, Banyak Angin Surga

Banyak Janji, Banyak Angin Surga

PDAM Kota Cirebon kembali menjadi sorotan. Pelayanan air bersih di beberapa titik tertentu tidak pernah maksimal. Parahnya, kondisi itu berlangsung bertahun-tahun. Salah satunya di Samadikun. Warga setempat, Wihasti Laksita mengaku sudah sering mengeluh soal pelayanan air bersih PDAM. Sayangnya, tidak ada perbaikan yang serius. Saat program Sapa Warga (kegiatan wali kota setiap Jumat, red) di Kesenden belum lama ini, dia bersama warga sudah mempertanyakan pelayanan air minum di daerahnya kepada Direktur PDAM, Sopyan Satari SE MM. Namun, yang didapatnya hanya jawaban, bukan perbaikan pelayanan. “Saya sudah bicara di Sapa Warga waktu di Kelurahan Kesenden, tapi ya sama saja. Tidak ada gerakan perbaikan. Malah pernah seharian mati,” ujar Wihasti, baru-baru ini. Kini dia hanya berharap PDAM bisa segera memperbaiki layanan air bersih di kawasan pesisir. Hal serupa diungkapkan Karyadi. Dirinya menyayangkan pelayanan PDAM yang setiap hari tak kunjung membaik. Padahal, kata dia, sempat terdengar kabar bahwa PDAM akan segera melakukan perbaikan. “Katanya akan segera diperbaiki. Tapi kok masih begini-begini saja. Malah kayaknya tambah parah,” tukasnya. KELUHAN DARI HARJAMUKTI Keluhan juga disampaikan warga RT 15 RW 13 Taman Kalijaga Permai. Warga merasa kecewa karena program sambungan air di wilayah itu tak kunjung terealisasi. Padahal program tersebut sudah dicanangkan sejak tahun lalu. Ketua RT 15, Parsono mengatakan sampai saat ini sambungan air PDAM belum masuk wilayahnya. \"Dulu pernah mau diadakan, tapi hanya angin surga\" katanya kepada Radar, kemarin. Padahal, lanjut Parsono, pada tahun 2012 PDAM telah melakukan survei peminatan kerpada warganya. Namun sampai saat ini belum ada kelanjutan realisasi. Hal itu membuat warga bertanya-tanya. \"Katanya akan direalisasikan, cuma belum ada kabar-kabarnya lagi. Ya mungkin airnya memang masih rebutan,\" terangnya. Masyarakat di wilayahnya, kata dia, masih menunggu kelanjutan sambungan air PDAM. Apalagi di RT-RT lain sudah teralisasi. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga masih menggunakan air sumur. \"Itu juga hanya bisa digunakan untuk MCK, sedangkan untuk air minum harus beli,\" tukasnya. Hal ini karena kualitas air sumur yang keruh sehingga hanya bisa dipakai MCK. Untuk keperluan air minum dan kebutuhan dapur, warga membeli air isi ulang. Meski demikian, kata Parsono, saat ini kondisi kebutuhan air bersih masih bisa terpenuhi. \"Masih belum dikatakan kesulitan dalam mendapatkan air. Alhamdulillah untuk di daerah sini memang masih bisa tercukupi oleh air sumur, karena daerahnya rendah,\" tambahnya. Parsono berharap kebutuhan air bersih untuk semua warga masyarakat bisa terakomodasi oleh PDAM. Sambungan air PDAM sendiri, menurut dia, baru sampai RT 14. \"Kita berharap PDAM bisa merealisasikannya sesegera mungkin. Mudah-mudahan bukan hanya angin surga,\" tandasnya. (kmg/jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: