PTPP Daur Ulang Aset Properti hingga Alat Berat
PERUSAHAAN konstruksi milik BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) membidik perolehan laba bersih perusahaan tumbuh sekitar 18 persen dan kontrak baru tumbuh sekitar 47 persen tahun ini dibandingkan realisasi tahun 2021 lalu. Untuk merealisasikannya, perseroan telah menyusun berbagai strategi dan kebijakan di tahun ini.
“Strategi yang disusun untuk jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang tersebut dilakukan untuk menjaga keberlangsungan usaha dan meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangan berkelanjutan,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP Agus Purbianto dalam keterangannya kepada JawaPos.com, Kamis (20/1).
Agus mengungkapkan, terdapat sejumlah strategi yang telah disusun tahun ini. Salah satunya, peningkatan kapabilitas penetrasi pasar khususnya pada sektor champion yang menjadi keunggulan perseroan saat ini. Memperbesar dan berfokus pada portofolio milik pemerintah, BUMN, dan kerja sama BUMN.
BACA JUGA:Kecelakaan Balikpapan Terbaru, Ini Daftar Kendaraan yang Ditabrak Truk Rem Blong
Lalu, peningkatan pengelolaan investasi, serta peningkatan kapasitas balance sheet perusahaan. Salah satunya dilakukan dengan berfokus pada program smart asset recycling termasuk pada asset recycling sektor properti.
Agus melanjutkan, untuk strategi peningkatan pengelolaan investasi yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan program investasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Perseroan memiliki peluang kontrak baru konstruksi dari adanya investasi tersebut dari pekerjaan proyek infrastruktur maupun pembangunan pabrik di kawasan tersebut.
“Tahun ini dan tahun mendatang, PT PP masih memiliki berbagai kesempatan untuk menggarap sejumlah proyek konstruksi lainnya di KIT Batang, seperti pematangan lahan seluas 2.650 ha, pembangunan pengelola dan sarana ibadah, pembangunan pabrik siap pakai, dryport, seaport, jetty, dan pembangunan infrastruktur dan utilitas lainnya,” sebutnya.
Selain program investasi, Agus mengatakan lebih jauh, tahun ini perseroan juga melakukan daur ulang aset (asset recycling) baik untuk sektor properti maupun nonproperti. Di sektor nonproperti, perseroan akan melakukan divestasi atau asset recycling pada penjualan peralatan berat konstruksi.
“Hasil divestasi tersebut akan digunakan untuk pembaharuan dan investasi alat-alat berat baru yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan anak perusahaan saat ini seperti pada kebutuhan area pertambangan,” imbuhnya.
Selain itu, PTPP juga akan melakukan asset recycling melalui skema pelepasan saham pada 4 perusahaan patungan yang didirikan oleh perseroan maupun anak usahanya di sektor properti, pembangkit listrik, dan minyak bumi.
Sementara, salah satu langkah untuk mewujudkan percepatan asset recycling di bidang properti, perseroan bekerja sama dengan PT Danareksa Sekuritas (Persero) akan meluncurkan program percepatan peningkatan kinerja pasca pandemi. “Dengan dilaksanakannya program tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi para investor untuk memiliki aset-aset persediaan properti yang dikelola oleh BUMN Konstruksi,” tuturnya.(jp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: