Air PDAM Terasa Asin, Sudah Terjadi Satu Minggu, Belum Ada Penanganan

Air PDAM Terasa Asin, Sudah Terjadi Satu Minggu, Belum Ada Penanganan

  GEBANG- Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Kecamatan Losari, terasa asin. Warga di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon Timur mengeluhkan hal ini, lantaran merasa aktivitasnya terganggu. Warga Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Ujang Kusumah Atmawijaya mengungkapkan, awalnya dirinya tidak sadar air PDAM terasa asin. Namun ketika gosok gigi, mulai terasa ada yang janggal dengan air PDAM. “Dari situ kita mulai khawatir. Buat mandi saja takut jadi gatal-gatal, apalagi kalau dipakai buat masak. Kita minta PDAM secapatnya melakukan perbaikan,” tuturnya, kepada Radar, Kamis (17/10). Warga Desa Gebang Ilir, Kecamatan Gebang, Mualik mengungkapkan, awalnya aliran air PDAM ke rumah warga tidak ada kendala. Airnya pun tidak asin dan bersih. Tetapi, memasuki musim kemarau air PDAM tak mengalir. Kemudian, PDAM mengirimkan mobil untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Setelah berlangsung selama lima hari, air PDAM kembali lancar, hanya saja rasanya asin seperti air laut. “Air PDAM yang mengalir rasanya asin. Buat mandi terasa licin dan sabun yang digunakan juga tak berbusa, untuk masak juga terpaksa saya beli air isi ulang,\" tuturnya. Mualik menambahkan, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut pada kantor PDAM Losari. Petugas di kantor PDAM Cabang Losari mengungkapkan, mampetnya aliran PDAM dan air yang terasa asin disebabkan adanya kerusakan di Bendungan Karet yang notabene lokasi pengolahan air PDAM. “Saya sudah laporkan asinnya air PDAM ini ke Cabang Losari,tapi sudah tiga hari berlangsung tetap saja air masih asin. Saya sangat berharap agar pihak PDAM segera merespons keluhan kita agar secepatnya air yang dikucurkan PDAM bisa normal kembali. Bagaimanapun air sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari. Apalagi air PDAM ini kita beli masa seperti air laut,\" bebernya. Kepala PDAM Cabang Losari Yusuf mengungkapkan, saat ini tengah terjadi kerusakan di Bendungan Karet di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari. “Sudah delapan hari PDAM terpaksa mematikan aliran air. Bendungannya sobek dan air laut masuk ke dalam bendungan hingga sekitar satu kilometer,” jelasnya. Imbas dari masuknya air laut, kata dia, air tawar dari Waduk Darma terkontaminasi. Tak hanya itu, water treatment plan (WTP) juga tak bisa menekan rasa air pada air. Sehingga wajar bila air PDAM terasa asin. “Untuk antisipasi kita telah mengirim kendaraan tangki air PDAM ke sejumlah wilayah. Namun hal ini dirasa tidak cukup karena kebutuhan air warga cukup banyak,” katanya. Akibat desakan warga, lanjut Yusuf, PDAM terpaksa kembali mengalirkan air ke pelanggan meski rasanya asin. Terkait perbaikan bendungan, Yusuf juga tak bisa berbuat banyak. Sebab, bendungan tersebut merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC). Untuk upaya sementara, PDAM telah mengalirkan 1.500 meter kubik per detik dari Waduk Darma. Aliran air ini diharapkan dapat mendorong air laut yang masuk ke bendungan. “Segala upaya telah kita lakukan dengan cepat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat air sudah bias normal kembali sehingga masyarakat sebagai pelanggan PDAM tidak mengeluh lagi,“ tuturnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: