Tumbal Pengantin Baru, jadi Syarat Pembuatan Jembatan Cirahong

Tumbal Pengantin Baru, jadi Syarat Pembuatan Jembatan Cirahong

JEMBATAN Cirahong memiliki cerita rakyat yang sangat kuat, dalam proses pembangunannya, tumbal pengantin baru menjadi syarat yang harus dipenuhi.

Jembatan Cirahong merupakan jembatan penghubung yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Jembatan tersebut memiliki fungsi ganda, bagian atas untuk perlintasan kereta api, bawah untuk lalu lintas kendaraan hingga pejalan kaki.

Baca Juga!

Untuk melintasi jembatan tersebut, pengendara harus bergantian, karena lebar jembatan hanya muat untuk satu kendaraan.

Jembatan yang dibangun sejak Pemerintahan Hindia Belanda ini, sudah berumur satu abad lebih, sampai sekarang masih tetap berfungsi dengan baik.

Konstruksi besi baja yang sangat rapat, diperuntukkan agar jembatan mampu menopang bobot kendaraan dan kereta api jika di saat bersamaan melintas.

Konon, proses pembuatan Jembatan Cirahong tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan ada penolakan dari sepasang siluman ular yang bermukim di Sungai Citanduy.

Siluman ular merasa terganggu dengan pembuatan jembatan tanpa ada izin kepada mereka.

Untuk memuluskan pembangunan, Pemerintah Hindia Belanda mengutus sesepuh setempat untuk mencari tahu apa yang menjadi permintaan siluman ular.

Baca Juga!

Dari hasil mediasi antara sesepuh dengan siluman ular disepakati, pembangunan bisa berlanjut tetapi dengan satu syarat.

Syarat yang diminta adalah tumbal pengantin baru yang berparas cantik dan tampan dengan status masih perawan dan bujang untuk dijadikan anak angkat siluman ular.

Permintaan tersebut disanggupi, yang kebetulan tersiar kabar, salah satu pekerja jembatan ada yang akan melangsungkan pernikahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: