Rekor Real Tak Tergusur

Rekor Real Tak Tergusur

MADRID - Kemenangan 2-0 Real Madrid atas Malaga Sabtu malam WIB (19/10) seharusnya membuat Barcelona dan Atletico Madrid lebih bersemangat meraih kemenangan demi menjaga gap. Tapi, Barca -sebutan Barcelona- dan Atletico yang berlaga beberapa jam kemudian malah tampil loyo. Barca hanya bermain kacamata (0-0) kontra Osasuna di El Sadar, sedangkan Los Rojiblancos -sebutan Atletico- malah tumbang 0-1 di kandang Espanyol via gol bunuh diri Thibaut Courtois (54’). Barca dan Atletico pun gagal melanjutkan start sempurna mereka di jornada (pekan) kesembilan. Kegagalan Barca dan Atletico menjadikan rekor start sempurna terbaik dalam sejarah Primera Division masih dimiliki Real. Itu terjadi saat Real pada musim 1968-1969 atau di era kepelatihan Miguel Munoz menorehkan sembilan kemenangan beruntun. Hasil itu sekaligus merapatkan gap di tiga besar klasemen. Barca dengan 25 poin, Atletico (24), dan Real (22). Persaingan semakin menarik karena Barca dan Real akan berhadapan dalam El Clasico di Nou Camp pekan depan (26/10). Itu pun keduanya terlebih dulu menjalani pemanasan sulit melawan klub-klub raksasa Italia di Liga Champions midweek ini. Barca akan menantang AC Milan di San Siro (22/10), sedangkan Real menerima kunjungan Juventus di Santiago Bernabeu sehari berselang (23/10). \"Kami tidak mungkin bisa memenangkan setiap pertandingan. Saya tidak merasa kami tengah mengalami penurunan performa. Jika itu benar, saya akan segera mencari solusi karena kami akan menghadapi laga-laga penting ke depan,\" kata entrenador Barca Gerardo \"Tata\" Martino. Martino sudah mencoba semua opsi terbaik yang dimiliki Barca untuk mengalahkan Osasuna. Tak terkecuali memaksakan Lionel Messi, yang sejatinya belum pulih seratus persen dari cedera tertarik otot paha, turun 23 menit terakhir. \"Dalam kondisi normal, kami seharusnya menang menilik performa pemain dan peluang yang dihasilkan. Tapi, ternyata tidak. Osasuna memang tim yang sulit dikalahkan di kandangnya,\" tutur pelatih yang masih belum terkalahkan dalam 14 laga (10 menang, 4 seri) bersama Barca itu. Berbeda dengan Tata, kolega senagaranya, Diego Simeone, malah menderita kekalahan dalam laga keseratusnya bersama Atletico. Padahal, Simeone menurunkan tim terbaik. \"Tidak perlu ada yang disesali karena kekalahan juga bagian dari permainan sepak bola,\" kata pelatih 43 tahun itu seperti dilansir Football Espana. Seiring Barca dan Real akan saling berhadapan pekan depan, Atletico seharusnya diuntungkan. Los Rojiblancos diprediksi menang karena hanya akan menghadapi Real Betis di kandang sendiri. Tapi, Simeone masih memiliki pemikiran bahwa timnya bukan kandidat juara. \"Liga ini masih berpotensi membosankan (juara hanya antara Barca dan Real, red),\" jelas pelatih yang punya koleksi dua gelar domestik di liga Argentina bersama Estudiantes dan River Plate tersebut. (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: