Perang Hati-hati
Bagi Rusia, menguasai Mariupol tidak sulit. Posisi pelabuhan itu terjepit antara daratan Rusia dan semenanjung Crimea —yang sudah dikuasai Rusia.
Apalagi Rusia sudah membangun jembatan baru di atas laut yang menghubungkan Crimea dengan daratan Rusia. Praktis Mariupol sudah terkunci.
Rusia cukup pasang lima kapal perang melintang di bawah jembatan baru itu. Jembatan ini sangat panjang: 19 Km. Tahun lalu selesai dibangun. Ini menjadi jembatan di atas laut terpanjang kedua di Eropa. Yang membuat orang Crimea tidak menyesal gabung dengan Rusia.
Tinggal bagaimana menguasai pelabuhan Odesa. Juga tidak akan sulit. Odesa juga tidak jauh dari Krimea.
Semua pelabuhan di Laut Hitam itu ujung-ujungnya tergantung pada Turki. Tidak ada jalan lain untuk keluar dari Laut Hitam kecuali lewat Selat Bospurus yang di Istanbul itu.
Maka di hari kelima perang Ukraina ini terlihat jelas bahwa Kiev dikepung dari tiga arah: timur, selatan, dan utara.
Kiev sendiri terlalu dekat ke perbatasan dengan Belarusia: hanya sekitar 150 Km. Serangan dari arah Belarusia inilah yang kian mendekati Kiev.
Satu per satu kota-kota kecil Ukraina dikuasai Rusia —lalu mendirikan pos untuk mengontrol keluar masuk manusia dan barang dari kota itu.
Mungkin Rusia sudah berhitung: tidak harus menguasai Kiev dalam perang lima hari. Ini berbeda dengan skenario Tiongkok yang harus menguasai Taiwan dalam satu malam —kalau akan merebut Taiwan. Itu agar bantuan dari Amerika tidak keburu datang.
Sedang bantuan untuk Ukraina tidak bisa datang secepat itu. Bantuan senjata hanya bisa lewat Polandia. Atau Moldova. Negara-negara Eropa adalah negara demokrasi: tidak mudah mendapat persetujuan parlemen untuk mengirim persenjataan.
Apalagi yang untuk menyerang. Kalau toh ada bantuan senjata, maksimal adalah senjata untuk mempertahankan diri. Bukan untuk menyerang.
Kelihatannya Rusia sudah berhitung: tidak harus kesusu. Satu minggu pun tak apa.
Maka hari ini dan besok adalah hari-hari yang krusial bagi Ukraina. Terutama bagi Presiden Zelenskyy.
Sejauh ini Zelenskyy masih punya senjata ampuh di tangannya: handphone. Ia masih terus hubungi siapa saja yang bisa membantunya.
Lewat handphone itu pula para sekutu masih bisa memberikan penghiburan padanya. Amerika memberikan hiburan istimewa: menyediakan diri menampung pengungsi dari Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: