Rapat Gelap

Rapat Gelap

Bagi Amerika, Taiwan amat rumit. Tidak semudah melepas tangan seperti di Ukraina. Bagi Tiongkok, Taiwan juga rumit. Buntut serangan pada Taiwan sangat panjang.

Tapi akan ada serangan atau tidaknya ke Taiwan harus menunggu momentum. Pemantik momentum itu hanya satu: kapan Taiwan berani mengumumkan proklamasi sebagai negara merdeka.

Hanya itu.

Begitu proklamasi itu dinyatakan, Tiongkok tidak punya pilihan lain: menggempurnya. Itu amanat UUD Tiongkok: untuk menyatukan seluruh wilayah negara —termasuk Taiwan.

Sepanjang proklamasi itu tidak dilakukan, rasanya Tiongkok masih sabar menanti. Persoalannya: penyatuan itu telah menjadi sumpah Xi Jinping —harus terjadi dalam masa kepemimpinannya.

Untunglah konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode sudah dicabut. Berarti Xi Jinping masih punya waktu lebih lama.

Di tengah kegemparan perang Ukraina ini, Tiongkok justru lebih menyuarakan isu dalam negeri: bagaimana ekonomi bisa bertahan di tengah gelombang keempat Covid dunia. Pertumbuhan ekonominya yang 6 persen tahun lalu bisa turun tinggal 5,5 persen tahun ini.

Maka, minggu ini, ketika di Tiongkok dilakukan sidang pleno partai Komunis, agenda utamanya hanya soal ekonomi itu.

Maka diputuskanlah untuk memotong pajak usaha menengah dan kecil. Potongan pajak diberikan sampai 75 persen. Bahkan usaha kecil menengah tertentu potongan pajaknya sampai 100 persen.

Sama sekali tidak ada agenda perang di sidang itu.

Tapi kenapa listrik mati tiba-tiba hampir di seluruh Taiwan? Di pagi hari pula? Ketika jalan raya lagi padat lalu-lintas —sehingga semua lampu bang-jo mati?

Penyebabnya ternyata sangat teknis: ada alat yang rusak di pembangkit listrik di Xinda, setengah jam di utara kota terbesar kedua Kaoshiong.

Lima pembangkit di Xinda ikut mati semua. Padahal lima pembangkit itu raksasa semua: masing-masing 1.000 MW.

Hilangnya pasok listrik dalam jumlah besar yang tiba-tiba (tidak direncanakan) membuat sistem transmisi jatuh\'.

Satu \'jatuh yang lain ikut \'jatuh\'.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: