Harga Sembako Masih Tinggi

Harga Sembako Masih Tinggi

KUNINGAN - Sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat terpantau masih tinggi pada sepekan menjelang bulan Ramadhan ini.

Seperti terjadi di Pasar Baru Kuningan, sejumlah barang kebutuhan yang terbilang tinggi di antaranya cabai merah kini masih Rp50.000 dari harga normal di kisaran Rp25.000 per kilogram, bawang merah dari harga normal Rp26.000 kini melonjak naik menjadi Rp30.000, daging ayam Rp34.000 dan telur ayam negeri dari Rp21.500 menjadi Rp24.500 per kilogram. Untuk harga minyak goreng curah, terpantau masih tinggi di kisaran Rp20.000 per kilogram melebihi ketentuan pemerintah yang memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) Rp17.000 sedangkan untuk minyak goreng kemasan Rp24.000 per liter.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditi gula pasir yang kini sudah mencapai Rp14.500 dari harga normal di kisaran Rp12.500 sama halnya dengan gula merah yang kini sudah mencapai Rp17.000 dari harga normal di kisaran Rp14.000 per kilogram.

\"Kenaikan harga cabai dan bawang merah mungkin karena faktor cuaca. Saat ini masih musim hujan yang menyebabkan produksinya agak berkurang sehingga harganya otomatis naik,\" ungkap Yuyun, salah satu pedagang Pasar Baru kepada Radar Kuninggan, kemarin (25/3).

BACA JUGA:

Yuyun memprediksi, kenaikan harga bahan kebutuhan masyarakat ini masih akan terus naik terutama saat mendekati bulan Ramadhan mendatang. \"Biasa kalau menjelang bulan puasa masyarakat banyak berbelanja untuk persiapan munggahan. Biasanya yang naik harga daging, telur dan cabai serta gula untuk persiapan munggahan,\" ujarnya.

Namun demikian, ada beberapa barang kebutuhan masyarakat yang saat ini harganya masih stabil. Contohnya bawang putih masih normal di harga Rp26.000, kol Rp5.000, timun Rp6.000 dan tomat Rp7.000 per kilogram. Begitu juga daging sapi yang masih normal di harga Rp120.000 per kilogram.

Sementara petugas pemantau harga dari Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Arisman mengatakan, kenaikan harga beberapa komoditi tersebut masih terbilang wajar dan tidak terlalu memberatkan masyarakat. Menurut dia, kenaikan ini pun disebabkan karena faktor cuaca yang masih ada kemungkinan turun saat kondisinya sudah kembali normal.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: