Makeler CPNS Bergentayangan, Sudah Ada Belasan Korban Terjerat

Makeler CPNS Bergentayangan, Sudah Ada Belasan Korban Terjerat

KUNINGAN- Aksi makelar kasus penipuan CPNS terus saja membayang-bayangi dan memakan korban. Meskipun beberapa waktu lalu, satu orang yang mengaku mampu meloloskan CPNS ditahan pihak kepolisian karena terbukti menipu. Hal itu berlangsung pada penerimaan CPNS untuk honrer K2 yang baru saja melakukan seleksi nasional. Informasi yang berhasil Radar himpun, 11 honorer K2 yang mengikuti seleksi 4 November lalu sudah menyetor uang kepada mekelar. Makaler tersebut merupakan warga Kuningan dan mereka mengaku bekerja sama dengan para pejabat yang ada di  BKN. Untuk menyakinkan para korban, makelar melakukan pertemuan di sebuah hotel wilayah Cilimus bersama tiga orang yang mengaku para pejabat BKN. Bahkan, foto-foto dan berikut seragam yang digunakan ditunjukan kepada para honorer agar mereka percaya. “Sudah ada 11 calon yang menyanggupi. Honorer tersebut sudah menyetor uang muka antara Rp20 juta-Rp25 juta. Makelar tersebut menghargai satu kursi CPNS K2 dengan harga Rp60 juta,” ucap salah seorang honorer yang sempat akan menjadi korban kepada Radar, kemarin (8/11). Pria yang enggan disebutkan namanya demi keamanan itu menyebutkan, yang menjadi makelar adalah warga salah satu kecamatan di  wilayah Kuningan Utara dengan inisial NN. NN ini bekerja sama dengan tiga oknum yang mengaku-ngaku pejabat BKN dengan inisial BA,NL, dan NR. Dikatakan, dengan menyetor uang yang dijanjikan para honorer itu tinggal menyebutkan nomor tes. Apabila nanti dinyatakan lolos, sisa uang segera ditransfer. “Awalnya ada 13 honorer yang siap menyetor uang, namun di tengah jalan ada dua yang menolak  dan mundur dengan alasan meragukan tindak tanduk mereka,” ujar pria yang sudah menjadi tenaga honorer sejak 2004 ini. Lebih lanjut dikatakan, pertemuan dengan makelar tersebut dilakukan sejak awal bulan Oktober. Untuk membuktikan bahwa korban bisa lolos, oknum tersebut menujukkan dokumen penting mengenai data K2 berikut nomor NIK. Honorer yang sudah menyerahkan uang, lanjut dia, berdomisili di Kecamatan Pancalang  tujuh orang,  Kecamatan Mandirancan dua, dan sisanya dari Kecamatan Pasawahan. Bahkan informasi terbaru, makelar tersebut sudah mendapat korban baru. Yakni pada tangal 7 November, seorang honorer asal Desa Sindangkempeng Kecamatan  Pancalang menyetor uang Rp25 juta. “Kenapa saya lapor, karena menginginkan hasil murni yang antikolusi dan nepotisme. Sebab,  hal tersebut merupakan praktik kotor,” jelasnya. Sebenarnya pemerintah sudah mewanti-wanti agar hononer K2 jangan percaya dengan hal tersebut, kerena seleksi murni tanpa ada titipan. Tapi tetap saja banyak tergiur, karena kuota yang lolos tidak sebanding dengan jumlah honorer yang ada. “Siapa yang tidak tergiur lolos CPNS, honorer ada 600 ribu sedangkan yang lolos hanya 100 ribu. Maka wajar ada yang main sogok,” sebut M Ridwan, salah seorang honorer. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: