Ngobeng Hari Jadi Cirebon, Disbudpar Sugguhkan Kebudayan Tionghoa Depan Balaikota
Kebudayaan Tionghoa dipertunjukkan dalam kegiatan Malem Minggu Ning Balekota Cirebon.-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM
Radarcirebon.com, CIREBON - Malem Minggu Ning Balekota Cirebon yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon sejak 3 bulan silam terus berlangsung.
Kali ini giliran kebudayaan Tionghoa dipentaskan kepada masyarakat Kota Cirebon di kegiatan tersebut, Sabtu (23/7/2022).
Sejumlah kesenian Tionghoa seperti barongsai, liong, whusu, tarian dan lainnya yang dipentaskan mendapatkan antusiasme warga. Bahkan, Jl Siliwangi Kota Cirebon penuh dengan warga yang menonton.
BACA JUGA:Selasar Gunung Jati, Wacana di Talk Show HUT RCTV, Begini Respons Bupati dan Wakil Walikota Cirebon
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan seperti itu sudah sangat dirindukan warga masyarakat Kota Cirebon sejak lama.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada teman-teman komunitas yang menyuguhkan pertunjukan yang luar biasa. Khususnya dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kota Cirebon,”katanya.
Lebih lanjut, Eti menuturkan, selama ini masyarakat Kota Cirebon dan sekitarnya ingin mengetahui ada kesenian apa saja di Kota Cirebon.
Apalagi, akulturasi yang selama ini terjadi luar biasa yang menjadi kesatuan yang tidak bisa lepas.
BACA JUGA:Pipi Gadis ABG di Patrol Indramayu Dirobek Teman, Diduga Rebutan Pacar
“Kami tentu saya dengan Pak Walikota dan Pemkot Cirebon mensupport. Harapannya kegiatan ini terus dikawal oleh Disbudpar Kota Cirebon agar masyarakat di malam minggu ada kegiatan, masyarakat senang. Cuma tetap prokes harus tetap terjaga,” tuturnya.
Sementara itu Giok salah satu tokoh masyarakat Tionghoa Kota Cirebon mengapresiasi kegiatan tersebut.
"Baru kali ini Disbudpar Kota Cirebon membuka ruang untuk penampilan kebudayaan Tionghoa di luar acara Imlek. Ini juga membuat semua toleransi di Kota Cirebon berjalan dengan baik.”
“Kita lihat sekarang antusiasmenya tinggi. Ini berkat adanya toleransi. Sehingga kita bisa mengenalkan makanan-makanan yang jarang ada, jarang dijual ditoko,” ucapnya.
BACA JUGA:Empat Pengurus Yayasan ACT Ditetapkan Jadi Tersangka oleh Dittipideksus Bareskrim Polri
Giok menyebutkan, pihaknya juga memperkenalkan makanan khas Tionghoa seperti Kueh Khu, Bak Pao ayam, Mi Pan, Coi Pan, Lo Mie.
"Bahkan, ada masyarakat yang baru paham bahwa ada makanan khas Tionghoa yang halal. Mudah-mudahan kegiatan ini bukan sekali ini saja,” sebutnya.
Masih di tempat yang sama, Wakil Ketua PSMTI Kota Cirebon, Lim Mulyadi menyambut dengan baik kegiatan pertunjukan Kesenian dan Kebudayaan Tionghoa yang notabene jarang ditampilkan di khalayak umum.
"Kami menyambut dengan semangat kegiatan ini. Harapannya bisa terus dilakukan. Masih banyak kesenian dan kebudayaan Tionghoa yang belum terekspos," ujarnya.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Bertemu Ironman Asal Cirebon, Pengamen yang menolong korban kecelakaan di Cibubur
Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sudah berjalan hampir 3 bulan terakhir di setiap malam minggu dengan nama Malem Mingguan Ning Balekota Cirebon.
“Tujuannya memberikan ruang untuk berapresiasi dan berkarya lewat seni di tengah kota ruang publik yang tidak usah bayar bisa menyaksikan ini. Kepentingannya juga untuk wisatawan dari luar. Ini menjadi salah satu destinasi. Di samping mentrigger teman-teman ekonomi kreatif UMKM,” katanya.
Agus menegaskan, sejak awal kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa anggaran.
BACA JUGA:Calon Presiden di Pemilu 2024, Surya Paloh: Kriterianya Ucapan dan Tindakan Harus Konsisten
"Modal kita hanya semangat yang digembar-gemborkan kepada komunitas hingga stakeholder yang ada di Kota Cirebon.”
Kita tidak ada yang dibayar. Semua karena keinginan membangun Cirebon. Masih banyak kekayaan kebudayaan Cirebon yang belum digali kembali.”
“Bahkan, bisa dikatakan konten yang akan ditampilkan tidak habis," pungkasnya. (rdh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase