TMMD ke-114 Tahun 2022 Difokuskan Penanganan Stunting
Pembukaan TMMD di Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon, Selasa (26/7/2022). -Setda Kabupaten Cirebon -Setda Kabupaten Cirebon
Radarcirebon.com, CIREBON - Berbeda dengan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) sebelumnya, TMMD ke 114 tahun 2022 yang diselenggarakan di Desa Jatiseeng Kidul Kecamatan Ciledug kali ini juga disertai dengan penanggulangan stunting.
Kolaborasi TMMD ke 114 tahun 2022 Kodim 0620 dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Cirebon dilaksanakan sejak Selasa (26/7/2022).
Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Dany Rakca SAP mengatakan TMMD kali ini cukup berbeda, karena kali ini disertai dengan penanganan stunting.
BACA JUGA:Cegah Stunting Sejak Dalam Kandungan melalui Sosialisasi GERMAS
"Kami menindaklanjuti Bapak KASAD yang mana beliau ditunjuk sebagai orang tua asuh anak stunting nasional, ini adalah bagian dari tugas TNI.”
“Nah ini operasi selain perang yakni tugas membantu Pemda untuk mempercepat target pembangunan nasional diantaranya tentang stunting," ujarnya.
Dany menjelaskan jika penanganan stunting tidak bisa mengandalkan hanya satu pihak.
"Ini menjadi permasalahan nasional, sehingga tidak lagi tugas secara kelompok. Tetapi juga tugas secara bersama.”
BACA JUGA:Cegah Nikah Dini, Untuk Anak Bebas Stunting
“Kami dengan jajaran berkomitmen dengan Pak Bupati sama-sama kita menangani stunting, tidak hanya pemda Kodim tetapi masyarakat lain juga harus terlibat," tuturnya.
Sementara, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan pihaknya sangat berterima kasih dengan dilaksanakannya TMMD di Kabupaten Cirebon.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada TNI yang melaksanakan TMMD di Kabupaten Cirebon, dari kegiatan ini ada beberapa kegiatan baik perbaikan fisik dan juga masalah sosial," ujarnya.
Ditempat yang sama, Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf Faurizal Noerdin menyebutkan, untuk penanganan stunting dalam TMMD kali ini dibagi dalam tiga tahap.
BACA JUGA:Dompyongwetan Cup I Segera Digelar, 32 Tim Siap Beradu Gengsi
"Pertama pra pelaksanaan yakni dengan sosialisasi pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menekan stunting.”
“Kedua pelaksanaannya yakni dengan langsung memberikan penanganan stunting, dan ketiga pasca pelaksanaan yakni melakukan evaluasi dan rencana selanjutnya akan seperti apa sehingga akan bisa berkelanjutan, " ujarnya.
Faurizal mengungkapkan pihaknya melakukan penanganan stunting tidak pada Desa yang dilaksanakan TMMD saja.
"Penanganan stunting bisa keluar desa yang sekarang dilaksanakannya TMMD, " ujarnya. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase