BULOG Distribusikan Beras Medium Rp8.300 Per Kilogram
Pimpinan Perum BULOG Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika dan Wakil Pimpinan Perum BULOG Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah menunjukan beras medium produksi BULOG dengan harga Rp45.300 per 5 kilogram.-JERRELL ZEFANYA T-radarcirebon.com
Radarcirebon.com, CIREBON – Dalam rangka mengatasi adanya ancaman krisis pangan, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG) Kantor Cabang Cirebon mulai mendistribusikan beras medium dengan harga yang terjangkau kepada masyarakat di wilayah Cirebon, Majalengka, dan Kuningan (Cimajakuning) dalam waktu dekat.
Beras medium yang dikemas dalam bentuk kemasan 5 kilogram tersebut juga merupakan langkah yang diambil BULOG dalam rangka mencegah instabilitas harga beras yang bisa terjadi akibat kenaikan harga gabah di tingkatan petani.
Pimpinan Perum BULOG Kantor Cabang Cirebon, Budi Sultika mengatakan, pihaknya pada tahap awal akan mendistribusikan 10 ton beras medium yang dikemasan dalam bentuk 5 kilogram dengan harga Rp8.300 per kilogramnya dalam waktu dekat. Sehingga, diharapkan harga beras tidak bergejolak.
“Kita melihat ada potensi harga mahal, karena di petani juga sudah mahal. Kita turun di operasi pasar. Jangan sampai masyarakat menengah ke bawah terkena dampak. Kita lindungi. Masih ada beras Rp8.300 per kilogram dengan kemasan yang bagus,” ujar Budi kepada awak media, Sabtu (13/8).
BACA JUGA:Viral, Ibu-ibu Ketahuan Curi Cokelat, Karyawan Alfamart Malah Diancam UU ITE
Terkait dengan harga sendiri, beras medium Rp41.500 per 5 kilogram tersebut bisa didapatkan di Gudang milik BULOG. Namun, ketika masuk ke pasaran atau retail diprediksi harga menjadi Rp44.000 – Rp45.000 per 5 kilogramnya. Akan tetapi masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ada.
“Itu kita perkenankan mereka mengambil untung dengan harga paling mahal Rp9.450 per kilogramnya atau Rp47.250 per 5 kilogram. Tapi kita perkirakan mereka tidak sampai di situ. Ambil untungnya pedagang itu kecil,” jelasnya didampingi Wakil Pimpinan Perum BULOG Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah.
Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan, adanya kemungkinan petani menahan penjualan beras akibat adanya kemungkinan gagal panen di musim kemarau dan kenaikan harga yang bisa terjadi. Sehingga, BULOG turun untuk mengamankan harga di pasar.
“Mereka sudah menghitung. Sawahnya kemungkinan ada kekeringan. Ada potensi harga naik. Makanya disimpan. Untuk itu kita turun,” lanjutnya.
BACA JUGA:Jalan Kaki Setelah Makan Bisa Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2, Ini Hasil Penelitian
Sementara itu, untuk waktu pendistribusian, Budi mengungkapkan, BULOG Cabang Cirebon kini sudah mengemas 10 ton beras medium menjadi kemasan 5 kilogram sebagai tahap awal. Nantinya, beras itu disasar kepada konsumen akhir atau masyarakat.
“Kita lihat kebiasaan masyarakat rata-rata membeli dengan kemasan 5 kilogram. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa distribusikan untuk mengamankan harga di pasar,” katanya.
Sekadar informasi, sampai saat ini harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkatan petani sudah mencapai Rp5.300 dari dahulunya Rp4.300 per kilogramnya. Sedangkan untuk Gabah Kering Giling (GKG) saat ini sudah mencapai Rp6.000 per kilogramnya dari sebelumnya Rp5.300. Sehingga memicu kenaikan harga beras per kilogram di petani dari sebelumnya Rp8.300 menjadi Rp8.800-9.000.
“Kita antisipasi itu semua. Makanya kami pastikan stok beras kami di gudang juga sudah mencapai 95.000 ton. Dan kami pastikan stok kita aman untuk sampai awal 2023 mendatang,” tutupnya.
BACA JUGA:Nathalie Holscher Disindir Soal Nafkah Rp 25 Juta dari Sule, Beri Jawaban Begini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: