Bentuk Tim Penyelamat Teja Suar

Bentuk Tim Penyelamat Teja Suar

CIREBON – Tokoh masyarakat yang terdiri dari berbagai unsur dan organisasi, berkumpul membentuk Tim Penyelamat Masjid (TPM) Teja Suar. Tujuan pembentukan TPM Teja Suar, untuk mencari solusi bersama agar masjid tersebut kembali difungsikan sebagai masjid tanpa dijual selamanya. Tim yang terbentuk pada Selasa (26/11) itu, terdiri dari beberapa tokoh Cirebon. Di antaranya, Ketua PD Muhammadiyah Kota Cirebon Kosasih Natawijaya, Pembina Masjid Raya At-Taqwa DR H Agus Alwafier, Ketua PWNU Jawa Barat Eman Suryaman, Dede Muharam LC, Abdul Hamid, Said Baamar, dan AD Achmad. Mereka akan menelusuri jejak perjalanan Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jalan Tuparev Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon itu. “Ini menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan Masjid Teja Suar sebagai tempat ibadah sampai kapan pun,” tegas Agus Alwafier kepada Radar, Selasa (26/11). Langkah selanjutnya, lanjut Agus, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan beberapa orang yang memiliki keterkaitan dengan Masjid Teja Suar. Baik keterkaitan secara sejarah, kepemilikan maupun perawatan. Dalam hal ini, TPM Teja Suar, akan menemui Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Teja Suar, untuk mengetahui kronologis cerita sebenarnya yang terjadi pada masjid yang menjadi tempat pembinaan kader dakwah sejak 30 tahun lalu itu. Agus Alwafier pernah menjabat sebagai Ketua DKM dan Remaja Masjid Teja Suar pada kurun waktu tahun 1986. Sehingga, dia menjadi orang pertama dalam TPM Teja Suar yang merasakan kehilangan masjid tersebut, jika benar-benar dijual dan dialihfungsi. Setelah bertemu dengan Ketua DKM Teja Suar, tim akan menemui pemilik lahan dan masjid tersebut yang bernama H Saelan. Agus mengenal sosok tersebut. Menurutnya, saat ini H Saelan tinggal di Jakarta dan mendirikan Yayasan Al-Azhar. “Saya kenal sosok H Saelan. Beliau sempat akan mewakafkan Masjid Teja Suar. Entah kenapa, hal itu tidak terjadi,” terangnya. Dede Muharam LC menjelaskan, pembentukan tim ini terjadi atas informasi yang berkeliaran dan membuat suasana tidak kondusif. Karena itu, Dede bersama unsur masyarakat yang peduli terhadap kelangsungan Masjid Teja Suar, berinisiatif membentuk TPM Teja Suar tersebut. Tujuannya, mencari duduk persoalan sebenarnya dari sumber terpercaya, dengan keabsahan informasi yang akurat. Sehingga, langkah selanjutnya dapat dilakukan secara teratur. TPM Teja Suar, lanjutnya, akan mencari solusi terbaik untuk persoalan yang terjadi atas Masjid Teja Suar. Jika akhirnya harus membeli, Dede bersama anggota TPM Teja Suar lainnya, akan berupaya mengumpulkan dana untuk itu. Dikatakan, TPM Teja Suar tidak tertutup untuk siapa pun. Artinya, jika peduli dengan keberadaan masjid untuk tidak diubah menjadi alih fungsi lain, dapat bergabung dengan TPM Teja Suar. “Kami terbuka untuk siapa saja. Asalkan peduli terhadap masjid Teja Suar, silahkan bergabung,” ajaknya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: