Terungkap! Bukan Squad Lama, tapi Si Kuat, Sosok yang Ancam Bunuh Brigadir J

Terungkap! Bukan Squad Lama, tapi Si Kuat, Sosok yang Ancam Bunuh Brigadir J

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menanggapi klaim pihak kuasa hukum yang menyebut otak Brigadir J ditemukan di rongga perut. -Intan Afrida Rafni/Disway-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA – Muncul sosok si Kuat bukan Squad Lama yang diakui sebagai sosok yang membuat ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.

Ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J diakui oleh Komnas HAM memang saat memaparkan kasus Brigadir J didepan Komisi III DPR RI.

Komnas HAM menjelaskan bahwa ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J itu terjadi pada tanggal 7 Juli 2022.

Hal itu diungkapkan oleh Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM. “Joshua dilarang naik ke atas menemui Ibu P karena membuat Ibu P sakit, jika tetap naik ke atas Brigadir J akan di bunuh,” jelasnya.

BACA JUGA:Gregoria Mariska Bertemu Akane Yamaguchi di Kejuaraan Dunia, Enggan mengingat Hal Ini

Nah, mengenai sosok yang mengancam akan bunuh Brigadir J tersebut, menurut Anam, bukan squad kama, tetapi si Kuat.

“Sedangkan yang menyampaikan ancaman tersebut adalah si Kuat Ma’ruf, bukan squad lama,” imbuh Choirul Anam.

Isu ancaman pembunuhan ini mulai berembus saat kuasa hukum dari Brigadir J, Kamaruddin Simajuntak mengungkapkan bahwa ada ancaman pembunuhan pada Brigadir J.

Salah satu bukti yang dia unggah ke publik adalah tangkapan layar video call Brigadir J dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak di akun Facebook miliknya.

BACA JUGA:Pengumuman Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Tim Forensik: Tidak Ada Kekerasan Selain Kekerasan Senjata Api

Dalam unggahan tersebut terlihat jelas sosok Brigadir J dan Vera Simanjuntak sedang berkomunikasi.

Ekspresi Brigadir J dalam momen percakapan video call itu nampak sedang sedih, seperti orang ketakutan.

Sebaliknya Vera Simanjuntak juga terlihat menampakan ekspresi yang tak biasa, ia juga terlihat sedih.

Ia menyebut Brigadir J sedang pamitan dengan Vera karena Brigadir J tahu akan dibunuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: