Bubur Toha Cirebon, Kulier Legendaris Sejak 1967 Sudah Ada

Bubur Toha Cirebon, Kulier Legendaris Sejak 1967 Sudah Ada

Bubur Toha Cirebon, salah satu kulier legendaris di Kota Cirebon.-Asep Kurnia-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Bubur Toha Cirebon menjadi salah satu kuliner legendaris di pusat Kota Cirebon. Lokasinya selemparan batu dari Stasiun Kejaksan dan Jl Siliwangi.

Rupanya warung bubur ayam dan kacang ijo ini, sudah ada di Jl Muhammad Toha sejak tahun 1967. Tak heran, keberadaannya cukup legendaris dan selalu ramai di pagi, siang bahkan malam hari.

Ya, sebutan Bubur Toha Cirebon memang karena warung burjo ini berada di Jl Muhammad Toha. Lokasinya tidak jauh dari Jl Siliwangi, yang merupakan pusat pemerintahan Kota Cirebon.

Sebenarnya, Bubur Toha Cirebon mirip dengan burjo lainnya baik di kota udang, Jogjakarta, Jakarta, Bandung dan daerah lainnya. Menu yang disajikan sama. Font yang dipakai bahkan nyaris identik.

BACA JUGA:Jadi Anggota NATO, Turki Tetap Jalin Kerja Sama dengan Rusia

BACA JUGA:Hore, Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Tak Perlu Tunjukkan Hasil RT-PCR

Tetapi di saat belum banyak tempat usaha yang buka 24 jam, Bubur Toha Cirebon sudah melakoninya. Wajar bila kemudian mendapatkan tempat di hati masyarakat, terutama yang kelaparan di tengah malam. 

Tidak hanya itu, lokasinya sangat strategis. Ada di dekat pusat pemerintahan, juga Stasiun Cirebon yang tentu saja beroperasi selama 24 jam.

Sama denga burjo lainnya, pemilik Bubur Toha Cirebon juga ternyata warga asli Kabupaten Kuningan.

Bubur dan mi instan bukan makanan khas Kuningan. Namun antara makanan tersebut dan masyarakat Kuningan seakan memiliki hubungan ekonomi yang dekat.

BACA JUGA:LPSK Siap Kawal Bharada E Saat Pelaksanaan Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

BACA JUGA:Angka Positif Covid-19 Terus Meningkat, IDI: PTM Harus Dipantau

“Di kampung masih minim, tetapi di luar kota banyak yang buka usaha bubur dan mi rebus,” ujar Iing Solihin, karyawan warung bubur di bilangan Jl M Toha, Kota Cirebon, beberapa waktu lalu.

Iing tidak menampik ungkapan warung bubur dan mi rebus dikaitkan dengan orang Kuningan, karena menurutnya banyak di daerah asal dirinya yang membuka usaha seperti itu. “Mereka rata-rata memilih ke luar Cirebon untuk membuka usahanya,” tambah Iing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: