Kesaksian Warga Talagamanggung Sumedang Diserang Macan Kumbang: Saya Tenggelamkan!

Kesaksian Warga Talagamanggung Sumedang Diserang Macan Kumbang: Saya Tenggelamkan!

Udes Saepudin, warga Talagamanggung, Kabupaten Sumedang yang diserang macan kumbang. -Nur Fidhiah Sabrina/jpnn-Radarcirebon.com

Radarcirebon.com, SUMEDANG - Udes Saepudin, warga Desa Talagamanggung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang mengungkap kesaksian diserang macan kumbang.

Udes yang merupakan warga Talagamanggung, Sumedang, tak pernah menyangka bakal diserang macan kumbang saat bercocok tanam alpukat di lahan milik juragan.

Dikisahkan Udes, warga Talagamanggung, Kabupaten Sumedang tidak aneh dengan adanya macan kumbang, tetapi baru kali ini ada yang diserang. Sebab, sebelumnya tidak pernah menampakan diri.

"Paling ada jejak kaki di perkebunan. Tapi tidak pernah sampai menampakan diri, apalagi sampai menyerang warga," kata Udes, seperti dilansir dari jpnn, Minggu, 11, September 2022.

BACA JUGA:Jalan Sehat Partai Demokrat Kota Cirebon, Peringati HUT SBY dan Partai Demokrat

BACA JUGA:Beredar Link Palsu Kenaikan Tarif Transaksi, Nasabah Bank Diimbau Waspada dan Terapkan Langkah Ini

Diungkapkan Udes, awalnya dia dan dua temannya sedang berada di kebun untuk bercocok tanam. Tiba-tiba ada macan kumbang turun. Tak diduga, predator tersebut menyerang ternak warga.

Tidak berhenti di situ. Udes tiba-tiba diserang macan kumbang yang turun ke Desa Talagamanggung. Terkaman itu, membuat dirinya menderita sejumlah luka.

“Saya lagi kerja di kebun terus tiba-tiba ada macan nyerang ternak kemudian ke manusia. Saya bela diri, saya tepis serangannya tetapi tenaganya kuat, ya daripada saya jadi korban,” kata Udes.

Udes yang tak kuat melawan serangan macan itu, kemudian ditolong oleh temannya yakni Adi Yudistira (38) dan Didin (52).

BACA JUGA:Pengakuan Bharada E saat Tes Kejujuran, Sebut Pihak yang Menembak Brigadir J

BACA JUGA:Konsumen Mazda Cirebon Belum Dapat BPKB, Sudah Ada Laporan Polisi di Polres Cirebon Kota

Namun bantuan dari kedua temannya masih tak cukup membuat macan itu pergi. Sampai akhirnya oleh dia dan Didin, macan tersebut dipiting dan ditenggelamkan ke dalam sungai.

"Sekuat tenaga saya lawan, tetapi tenaganya terlalu besar meski ukuran macannya kecil. Sampai akhirnya karena posisinya ada di dekat sungai, saya piting lehernya dan ditenggelamkan ke air dan mati,” ujarnya.

Menurut Udes, fenomena kemunculan macan kumbang di wilayahnya bukanlah hal yang baru. Warga sekitar kerap kali menemukan jejak kaki macan di area kebun ketika berladang.

Bahkan macan kumbang yang menampakkan diri sampai menyerang manusia menjadi yang pertama kali di sini.

BACA JUGA:Kemenkes RI Siapkan Pedoman Kebijakan Pencegahan Bunuh Diri, Inilah Tujuannya

BACA JUGA:Base Camp Jalur Pendakian Linggajarti Pindah ke Cibunar, Bisa Pakai Motor dan Mobil

“Sudah pernah ada fenomena ini tetapi ya paling muncul jejak kaki saja, enggak sampai menyerang. Kalo nyerang baru sekarang ini,” jelasnya.

Akibat dari kejadian ini, Udes harus menerima delapan jahitan di kepala dan pelipis matanya. Semenatara dua rekannya, mengalami putus jari dan perlu mendapatkan tindakan operasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: