Asprov PSSI Jabar Perketat Data, Hindari Kecurangan Klub

Asprov PSSI Jabar Perketat Data, Hindari Kecurangan Klub

SOSIALISASI: Ketua KIDS Jawa Barat Kompol Hendra Virmanto SIK menjelaskan terkait program Asprov PSSI Jabar yang bernama KIDS, Senin (12/9).-ABDUL HAMID/RADAR CIREBON -

CIREBON – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat bercita-cita melakukan revolusi kemajuan sepak bola. Caranya, yakni dengan membuat sistem database yang terpusat dan terintegrasi. Makanya, diluncurkanlah program Kartu Identitas Sepakbola (KIDS).

Senin (12/9), Asprov PSSI Jabar melakukan sosialisasi kepada para anggota Askab PSSI Cirebon. Sekaligus technical meeting (TM) Piala Soeratin U-13 dan U-15 tahun 2022 tingkat Kabupaten Cirebon di Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Pada kesempatan sosialisasi tersebut, hadir Ketua KIDS Jawa Barat Kompol Hendra Virmanto SIK. Turut mendampingi, Ketua Askab PSSI Cirebon Yan Kurniawan Mulyana.

Dalam pemaparannya, Hendra menyebut, KIDS akan diterapkan di semua kompetisi Jawa Barat. Untuk tahun ini, pihaknya baru sebatas sosialisasi kepada para asosiasi sepakbola se-Jawa Barat.

BACA JUGA:JIS Tak Dipilih PSSI Jadi Venue FIFA Matchday antara Timnas Indonesia vs Curacao, Begini Alasan Yunus Yusi

“KIDS adalah rencana strategis Asprov PSSI Jabar. Di sana nanti ada pemusatan data pemain se-Jawa Barat. Bukan cuma pemain, tapi juga wasit dan pelatih seluruh SSB (sekolah sepak bola) di Jawa Barat,” ujarnya.  

Dia menceritakan latar belakang dimunculkannya sistem KIDS. Pertama, Asprov PSSI Jabar belum memiliki sistem database terpusat yang menampung perkembangan SDM pemain, wasit, dan pelatih. Kedua, Asprov belum memiliki sistem database terhubung antar asosiasi. Ketiga, sering terjadi kecurangan pemain dalam kompetisi.

Keempat, sering terjadi perpindahan pemain secara illegal dari satu SSB ke SSB lainnya. Kelima, tidak adanya controlling yang jelas dari asosiasi di daerah kepada Asprov. Keenam, terjadinya manajemen SDM yang buruk. Ketujuh, sulitnya melakukan identifikasi prestasi SDM, sehingga menghambat proses pembinaan. Kedelapan, meningkatnya risiko penurunan kualitas suatu kompetisi pembinaan akibat buruknya administrasi.

“Untuk itu, kami ingin adanya keterlibatan semua pihak dalam memperbaiki sistem manajerial database SDM yang dimaksud,” ucapnya.

BACA JUGA:Antonio Rudiger Langsung Ucapkan Alhamdulillah Setelah Cetak Gol untuk Real Madrid

Dengan Adanya sentralisasi data ini, lanjutnya, diharapkan akan menghindari kecurangan-kecurangan yang sering terjadi dalam kompetisi sepak bola dan futsal di Jawa Barat. KIDS  harus dimiliki oleh anak-anak di SSB, akademi/kLub atau klub profesional agar dapat mengikuti  pertandingan resmi di bawah naungan Asprov PSSI Jawa Barat. 

“KIDS akan menjadi tahapan verifikasi dan sentralisasi data pemain mulai dari data pribadi seperti usia, tinggi, kategori usia dan lain-lain, hingga performa pemain saat pertandingan di turnamen resmi. KIDS bekerja sama dengan Bank BNI. Selain sebagai kartu anggota anak-anak SSB, kartunya dapat dipergunakan sebagai rekening dan juga memiliki benefits lainnya,” jelas Hendra kepada Radar Cirebon. (mid)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: