Anggaran Proyek Fisik Disdik Simpangsiur

Anggaran Proyek Fisik Disdik Simpangsiur

KEJAKSAN – Setiap tahun, Pemkot Cirebon mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembangunan fisik dan infrasturktur. Selain Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang banyak mengerjakan proyek fisik adalah Dinas Pendidikan. Berdasarkan informasi yang dimiliki Radar, anggaran untuk proyek fisik yang ada di lingkungan Disdik tahun 2010 mencapai Rp75 miliar. Saat hal tersebut dikonfirmasikan kepada Kabid Sarana dan Prasarana (Sarpras) Disdik, H Abdul Haris SPd MPd membantah besarnya anggaran proyek fisik yang dialokasikan pada tahun 2010. Sebab, untuk proyek fisik yang dilaksanakan pada tahun 2010 hanya sebesar Rp30 miliar. “Anggaran fisik sebesar Rp30 miliar tersebut terdiri dari Rp12 miliar melalui APBD Kota Cirebon, Rp8 miliar dari APBD provinsi, dan Rp9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berasal dari pemerintah pusat. Dari DAK Rp9 miliar tersebut, ada dana pendamping yang berasal dari APBD Kota Cirebon sebesar Rp1 miliar,” jelas dia kepada Radar, Jumat (3/12). Anggaran yang berasal dari APBD Kota Cirebon dan DAK yang jumlahnya mencapai Rp22 miliar digunakan untuk pembangunan kantor aparatur pemerintah, pengadaan kendaraan roda dua, dan roda empat, rehab ruang kelas untuk SD, SMP, dan SMA, pembangunan ruang kelas baru, hingga digunakan untuk penataan lahan parkir dan pembangunan pagar sekolah. Sedangkan anggaran yang berasal dari APBD provinsi sebesar Rp8 miliar dialokasikan untuk pengadaan buku atlas, laboratorium IPA untuk SD, SMP, dan SMA, laboratorium pusat informasi pendidikan, dan pengadaan alat praktikum IPA sains bagi SD, SMP, dan SMA. Mantan Kepala SMPN 4 ini menyatakan, adanya anggapan bahwa tahun 2010 proyek fisik Disdik mencapai Rp75 miliar tersebut, kemungkinan terkait rencana pembangunan sekolah terpadu dengan anggaran Rp61 miliar yang merupakan bantuan dari APBN. Namun rencana pembangunan tersebut batal dilaksanakan pada tahun 2010 karena dianggarkan selama 3 tahun, sedangkan kontraktor yang akan menanganinya berkeinginan dana sebesar Rp61 miliar tersebut dianggarkan dalam 1 tahun. “Kalau proyek pembangunan sekolah terpadu mulai dari SD, SMP, dan SMA yang akan berlokasi di SMAN 4 tersebut jadi dilaksanakan, justru anggaran fisik di Disdik lebih dari Rp75 miliar. Tetapi karena tidak jadi, maka anggaran tidak sampai Rp75 miliar pada tahun 2010,” papar Haris. Namun, pengakuan Kabid Sarpras Disdik H Abdul Haris SPd MPd tersebut berbeda dengan anggaran belanja langsung Disdik yang ada di APBD murni dan APBD perubahan. Berdasarkan data yang dimiliki Radar, dalam APBD murni 2010 anggaran belanja tidak langsung mencapai Rp45,1 miliar dan dalam APBD perubahan mendapatkan tambahan sebesar Rp6,77 miliar. Sehingga, secara keseluruhan anggaran belanja tidak langsung Disdik selama tahun 2010 mencapai Rp51,9 miliar. Sementara itu, Ketua Komisi B, H Hendi Nurhudaya SH saat dikonfirmasi mengenai besarnya anggaran fisik di Disdik tahun 2010 mengaku tidak tahu secara pasti. Sebab, hal tersebut harus dilihat satu-persatu berdasarkan Daftar Prioritas Anggaran (DPA) yang ada. “Wah saya tidak tahu secara pasti berapa anggaran fisik Disdik tahun 2010, karena harus melihat buku DPA terlebih dahulu,” kata dia sambil menuju ruang rapat di gedung DPRD kemarin. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: