Kisah Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang, Hindari Pertumpahan Darah dengan Anak Sendiri

Kisah Prabu Siliwangi di Leuweung Sancang, Hindari Pertumpahan Darah dengan Anak Sendiri

Leuwung Sancang yang memiliki kisah dengan Prabu Siliwangi.-Ist-radarcirebon.com

Konon peristiwa itu terjadi karena Prabu Siliwangi tidak mau di-Islamkan oleh putranya yaitu 'Kian Santang'. Telusur terminologi Kian atau keyan perlu dilakukan. Kata kian berasal dari raka i~rakean~rakryan.

Istilah ini adalah sebuah gelar yang bisa kita telusuri dari Naskah Carita Parahyangan dan prasasti-prasasti Kerajaan Medang atau Mataram hindu.

BACA JUGA:SMK Al Musyawirin Gandeng KPAID Kabupaten Cirebon Cegah Bullying di Sekolah

BACA JUGA:Anak Telan Kunci Asal Indramayu Diselamatkan Tim Medis TNI AL

Pendiri Kerajaan Mataram Hindu adalah Raka I Mataram Sang Ratu Sanjaya (raka dari Mataram yang bernama Ratu Sanjaya).

Sanjaya juga menjadi raja ke-2 Kerajaan Sunda-Galuh, sekaligus raja Kalingga san Mataram Hindu. 

Pada masa Mataram Kuno di Jawa Tengah, terdapat sebuah gelar dalam prasasti-prasasti dari abad ke-8 hingga abad ke-10, diantaranya yaitu raka atau rakai (kadang ditulis rake).

Sesudah masa itu, gelar rakai cenderung tidak lagi dipakai, diganti dengan rakryan, yang tingkatnya sepadan dengan gelar rakai.

BACA JUGA:Harga PS5 Naik, Tahun Depan Hadir Dengan Desain Baru

BACA JUGA:Setelah Luhut Binsar Pandjaitan, Rocky Gerung juga Bertemu Putra Sulung Jokowi

Ada pun gelar rakryan (kadang ditulis rake[y]an) kemungkinan besar merupakan gabungan dari kata raka dan aryan dan merajuk kepada gelar jabatan administrasi kerajaan.

Dari nama Kian Sancang ini sangat lekat dengan nama "leuweung Sancang" atau hutan Sancang. Menurut cerita rakyat pakidulan, bahwa sosok Kian Sancang berbeda dengan Kian Santang.

Warga Sunda sering mempertukarkan kedua nama ini sebagai satu sosok. Kian Santang hidup pada abad ke-15, sedangkan Kian Sancang hidup pada abad ke-7. Rakeyan Sancang (lahir 591 M) putra Raja Kertawarman (Kerajaan Tarumanagara 561 – 618 M).

Rakeyan Sancang inilah yang sering dirancukan dengan putra Sri Baduga Maharaja, yaitu Raja Sangara, yang menurut Babad Godog dan Wawacan Keyan Santang (WKS) yang terkenal dengan sebutan Prabu Kiansantang atau Sunan Rohmat Suci.

BACA JUGA:Dampak Krisis Energi Bikin Jerman Kekurangan Kertas Toilet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: