STIKes Muhammadiyah Gelar Pengabdian di Desa Nanggela

STIKes Muhammadiyah Gelar Pengabdian di Desa Nanggela

PLAKAT UNTUK KENANG-KENANGAN: Dari kiri, anggota tim pengabdi Like Efriani, ketua tim pengabdi Mariam Ulfah MSi, Kuwu Desa Nanggela Mamat dan istrinya Muspiah, serta tim pengabdi Vianti Mutya Sari.--

Radarcirebon.com, CIREBON - Dalam rangka melaksanakan salah satu Catur Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, dosen dan mahasiswa STIKes Muhammadiyah Cirebon melakukan program pengabdian.

Lokasinya di Desa Nanggela, Kabupaten Cirebon. Judul pengabdian tersebut adalah, Pembuatan Proposal (Produk-produk Salak) di Desa Nanggela, sebagai Upaya Pemanfaatan Limbah Salak”.

Pelaksanaan pengabdian diketuai oleh Mariam Ulfah MSi dari Program Studi Farmasi, beranggotakan Apt Like Efriani MFarm dari Prodi Farmasi, serta Vianty Mutya Sari dari Prodi Kebidanan.

Program pengabdian ini didanai oleh Kemendikbudristek Dikti pada tahun 2022. Adapun mitra dari program pengabdian ini adalah ibu-ibu PKK Desa Nanggela, Kabupaten Cirebon.

BACA JUGA:Paket Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo, Dikirim April 2021 dari Indramayu ke Klaten, Dua Orang Ditahan Polis

Tujuan dari pelaksanaan pengabdian, adalah meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga mengenai manfaat kesehatan buah salak. Baik itu bagian buah, biji maupun kulitnya. Serta untuk memanfaatkan limbah kulit dan biji salak menjadi minuman yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh, yaitu kulit salak dibuat menjadi the, dan biji salak dijadikan kopi.

Menurut penelitian, kulit salak diketahui memiliki aktivitas antioksidan, mengatasi diabetes, serta mengatasi sembelit. Sementara biji salak diketahui memiliki aktivitas antioksidan, mencegah rematik, memperlancar peredaran darah, dan dapat mencegah hipertensi. Kopi biji salak lebih aman bagi lambung jika dikonsumsi dibandingkan kopi dari tumbuhan. Karena, biji salak tidak mengandung kafein.

Pengabdian ini terdiri dari beberapa kegiatan. Yaitu penyuluhan manfaat kesehatan buah salak,  pelatihan pembuatan teh kulit salak dan kopi biji salak. Serta diikuti oleh pelatihan perizinan produk makanan, dan pelatihan penggunaan market place.

Kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat baik dari para peserta. Mamat sebagai kuwu Desa Nanggela mengungkapkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu PKK. Karena, ibu-ibu dapat mengetahui manfaat kesehatan salak, dan dapat membuat produk-produk dari limbah salak yang nantinya dapat dijual untuk menambah penghasilan mereka.

BACA JUGA:Ajang Pekan Protokol Nasional, Munadhil Berhasil Juara Lomba MC

“Mudah-mudahan program ini terus berlanjut, dan kami dukung sepenuhnya,” ungkapnya, kemarin.
Tim pengabdi mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud Ristek Dikti yang telah mendanai kegiatan ini.

“Kami ucapkan terima kasih kepada ketua STIKes Muhammadiyah Cirebon, LPPM  STIKes Muhammadiyah Cirebon, kuwu Desa Nanggela dan jajarannya, serta kepada ibu-ibu PKK Desa Nanggela selaku mitra dalam program pengabdian ini,” ucap dia.(deden/adv)

BACA JUGA:Warga Indramayu Ditahan, Pengirim Paket Penyebab Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: