Rusia Kalah di Lyman, Ramzan Kadyrov Minta Nuklir ke Putin

Rusia Kalah di Lyman, Ramzan Kadyrov Minta Nuklir ke Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin -Pixabay-

Radarcirebon.com, MOSKOW - Ruzia dikabarkan kalah di Lyman sebuah benteng di Ukraina Timur. Penguasa setempat langsung minta nuklir.

Diketahui, kepala wilayah Rusia Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa pihak Mokow harus mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir hasil rendah.

Itu setelah pihak Rusia mengkonfirmasi hilangnya benteng Lyman di Ukraina timur. Kadyrov langsung murka dengan kejadian tersebut.

Mengutip JPNN.com Kadyrov mengecam para komandan tinggi atas kegagalan mereka dan menulis di Telegram:

"Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di perbatasan. wilayah dan penggunaan senjata nuklir hasil rendah".

Permintaan itu diucapkan sehari setelah Presiden Vladimir Putin memproklamirkan penguasaan empat wilayah Ukraina - termasuk Donetsk, di mana Lyman berada - dan menempatkannya di bawah payung nuklir Rusia, dengan mengatakan Moskow akan mempertahankan tanah yang telah direbutnya "dengan segenap kekuatan dan seluruh kekuatan kita. cara".

BACA JUGA:Maulid Nabi di Masjid Al Furqon Sutawinangun, Ini yang Disampaikan Habib Hisyam

BACA JUGA:Penukaran Tiket Pertandingan Persib vs Persija Imbas Tragedi Kanjuruhan, Begini Kata Manajemen

Soal senjata nuklir, Rusia dilaporkan memiliki persenjataan atom terbesar di dunia. Termasuk senjata nuklir taktis hasil rendah yang dirancang untuk digunakan melawan tentara lawan.

Saran agar Rusia menggunakan senjata nuklir itu disarankan oleh sekutu utama Putin lainnya, termasuk mantan presiden Dmitry Medvedev.

Menurut dia, Rusia mungkin perlu menggunakan senjata nuklir, tetapi seruan Kadyrov adalah yang paling mendesak dan eksplisit.

Penguasa berpengaruh di wilayah Kaukasus Chechnya telah menjadi juara vokal perang di Ukraina, dengan pasukan Chechnya membentuk bagian dari barisan depan tentara Rusia di sana.

Kadyrov secara luas diyakini sebagai orang dekat Putin, yang menunjuknya untuk memerintah Chechnya di tengah konflik 2007.

Dalam pesannya, Kadyrov menggambarkan Kolonel Jenderal Alexander Lapin, komandan pasukan Rusia yang bertempur di Lyman, sebagai "biasa-biasa saja", dan menyarankan agar ia diturunkan pangkatnya menjadi prajurit dan medalinya dilucuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com