Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Pembantaian yang Dituduh Anggota PKI

Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Pembantaian yang Dituduh Anggota PKI

Prasasti di kuburan massal hutan Plumbon, Wonosari, Semarang, Jawa Tengah.-Ist/JPNN-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, SEMARANG - Hutan Plumbon hingga kini menjadi saksi bisu lewat kuburan massal orang-orang yang dituduh PKI.

Di hutan Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, bersemayam kuburan massal bagi jasad-jasad mereka yang dieksekusi karena dianggap PKI.

Kuburan massal di Hutan Plumbon tersebut memang memiliki banyak versi. Namun kini telah dibangun prasasti sebagai tempat sekaligus tanda kejadian tersebut.

Lokasi Hutan Plumbon sendiri relatif mudah dijangkau. Karena berada di ruas Tol Trans Jawa Semarang-Batang, dan berjarak sekitar 2 kilometer saja.

BACA JUGA:Farel Prayoga Non Muslim, Gus Miftah Baru Tau, Sempat Ditanya Bisa Mengaji atau Tidak

BACA JUGA:Agama Farel Prayoga Non Muslim, Ditanya Gus Miftah Bisa Ngaji Atau Tidak, Begini Penjelasannya

Prasasti ataupun nisan tersebut menjadi tanda, tempat dilakukannya pembantaian terhadap orang yang dituduh sebagai komunis.

Meski demikian, untuk sampai ke Hutan Plumbon khususnya lokasi pembantaian sungguh tidak mudah. Sebab, nyaris tidak ada jalan yang kentara.

Di lokasi itu, setidaknya terdapat 8 nama dari mereka yang terbunuh di Hutan Plumbon lantaran dianggap sebagai anggota PKI.

Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pasca tragedi 30, September 1965 atau G30SPKI. Pegiat hak asasi manusia (HAM) Yunantyo Adi kepada JPNN menuturkan ada saksi yang menyatakan 24 orang dikubur di lokasi itu.

BACA JUGA:Anies Baswedan dan Habib Rizieq Bertemu di Petamburan, Ini yang Dibahas

BACA JUGA:Melesat dengan Transformasi, BRI Terus Garap Pertumbuhan Baru UMKM

Versi lain menyebutkan ada 12 jenazah yang dikuburkan di Hutan Plumbon. Namun, Adi mengatakan jenazah yang terdata di lokasi itu hanya delapan orang.

Dia memerinci dari delapan jenazah itu terdapat dua tokoh komunis, yakni Moetiah dan Soesetyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: