TGIPF Mengindikasi Ada Pihak yang Memaksa Laga Arema FC vs Persebaya Digelar Malam Hari
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, saksi sejarah kelam tragedi Sabtu malam 1 Oktober 2022. Foto: -Ridho Abdullah-JPNN.com
Radarcirebon.com, MALANG – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menemukan indikasi, ada pihak-pihak yang memaksakan jika pertandingan Arema FC versus Persebaya di helat pada malam hari.
"Ada indikasi-indikasi, misalnya kenapa bisa jadi malam, pada malam itu kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur pertandingan digelar menjadi malam hari," kata anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan Rhenald Kasali, dilansir dari fin.co.id, Senin 10 Oktober 2022.
Kendati demikian, pihaknya belum bisa mengungkap siapa pihak yang mengatur pelaksanaan pertandingan itu.
BACA JUGA:Sidang Perdana Kasus Pembunuhan Brigadir J Segera Dimulai, Berikut Jadwalnya
"Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara sudah bisa menciumnya," ungkapnya.
Oleh sebab itu, TGIPF akan terus menggali informasi dengan cara memanggil semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu 1 Oktober 2022 itu.
"Ya kita akan panggil semua, PT LIB akan datang, akan kita minta. PSSI akan kita panggil besok dan sejumlah pihak yang terkait dengan ini semua ya. Kita akan klarifikasi," beber pria berkacamata ini.
Salah satu fokus yang akan dipelahari oleh TGIPF adalah surat rekomendasi dari kepolisian setempat agar pertandingan itu digelar pada sore hari. Namun, PT LIB meminta agar pertandingan digelar pada malam hari.
"Kalau memang itu ditolak, mengapa polisi dan polres kalah dan harus tetap dijalankan pada malam hari?," katanya mempertanyakan.
Perlu diketahui, pada malam 1 Oktober 2022 peristiwa kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya.
BACA JUGA:Jelang Sidang Ferdy Sambo dan Kawan-kawan, Beginilah Persiapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Akibat insiden tersebut sebanyak 131 orang meninggal dunia dan ratusan suporter mengalami luka ringan dan berat. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase