Inilah 5 Poin Kerja Sama Antara FIFA dan Indonesia untuk Benahi Sepak Bola
Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Menko Marves Ad-Interim.--
Dalam konteks stadion ini, ada aturan yang memisahkan jalur kedatangan pemain dan penonton.
Jadi, kedatangan penonton dan kedatangan pemain tidak boleh tercampur atau jadi satu. Sebab, pemain harus dilindungi, penonton pun harus dilindungi.
Kedua, "FIFA dan pemerintah Indonesia harus men-trainning semua perangkat hukum agar sesuai dengan aturan yang sudah disepakati dunia dalam penjagaan atau pendampingan pertandingan sepak bola, baik saat pertandingan dan sesudah pertandingan," kata Erick.
BACA JUGA:Bunda PAUD Sumedang Raih Penghargaan dari Mendikbudristek
Ketiga, supporter harus menjadi bagian daripada transformasi. Sebab, supporter juga harus sportif, tidak saling menyalahkan.
Dengan sosialisasi dan peran serta suporter dan klub sepak bola, diharapkan ekosistem sepak bola Indonesia bisa lebih baik.
Bayangkan kalau Indonesia kena sanksi 5-8 tahun, sepak bola Indonesia mungkin akan rubuh.
"Inilah kita jaga kenapa semua stakeholder harus sama-sama mau bertransformasi, itu baru point nomor 3. Supporter harus masuk data base, harus terlibat, klub-klub pemilik juga harus terlibat,” tutur Erick.
BACA JUGA:49 Warga Kabupaten Cirebon Jadi Transmigran, Ini Fasilitas yang Didapatkan
Keempat, mengatur jadwal pertandingan. FIFA melihat, bahwa jadwal pertandingan harus sudah selesai dilakukan pada saat transportasi publik masih beroperasi.
Poin terakhir, kelima adalah soal pendampingan ahli untuk transformasi sepak bola di tanah air ini.
Erick menjelaskan, "Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi di mana Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada tanggal 18 Oktober," pungkasnya. (jun/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase