Shin Tae Yong Mundur Jika Ketum PSSI Mundur, Simak Pernyataan Lengkapnya

Shin Tae Yong Mundur Jika Ketum PSSI Mundur, Simak Pernyataan Lengkapnya

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, siap untuk laga semifinal Piala AFF 2022. Foto:-PSSI-

"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri," Ujar Shin Tae Yong.

Lebih lanjut dia menyatakan, bahwa membangun sepak bola harus dilakukan sebagai sebuah tim. Karena itu, dia juga merasa ikut memikul tanggung jawab yang dibebankan kepada Ketum PSSI.

"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja sebagai satu tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama" tutur Shin Tae-yong.

Menurut Shin Tae Yong, Mochamad Iriawan memiliki peran penting dalam kesuksesan yang diraih oleh Timnas Indonesia 

"Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya [karena] performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum," pungkasnya Shin Tae-yong.

Belakangan, pasca terjadinya malam kelam di Kanjuruhan 1 Oktober lalu, tidak sedikit publik yang mendesak agar Mochamad Iriawan mundur dari Ketua Umum PSSI.

Sebagai orang nomor satu di dalam federasi, dia dianggap ikut bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa di Kanjuruhan.

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan Arema FC Vs Persebaya. Mengakibatkan 132 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.

Dalam sejarah sepak bola, Tragedi Kanjuruhan menjadi peristiwa yang terburuk kedua di dunia melewati tragedi di Ghana antara Hearts of Oak Vs Asante Kotoko.

Pada kejadian 5 Mei 2001 di Ghana tersebut mengakibatkan 126 orang meninggal dunia.

Berikut adalah pernyataan lengkap Shin Tae Yong

Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban.

Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban. Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai.

Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI. Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri. Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum. Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya.

Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepak bola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020. Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway