G20 SOE Conference: Professor Harvard, Konsep Hybrid Bank BRI Efektif Dongkrak Inklusi Keuangan Indonesia 

G20 SOE Conference: Professor Harvard, Konsep Hybrid Bank BRI Efektif Dongkrak Inklusi Keuangan Indonesia 

BRI --

Radarcirebon.com, BALI– Masifnya digitalisasi menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk mewujudkan akses layanan keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, sejalan dengan presidensi G-20 yang membawa isu prioritas Inklusi Keuangan.

BUMN pun merespon peluang tersebut dengan melakukan transformasi digital sebagai upaya adaptasi sekaligus menciptakan sumber pertumbuhan bisnis.

Inklusi keuangan juga menjadi salah satu pembahasan utama yang dikaji oleh perwakilan negara G-20, Pejabat Pemerintahan, hingga pimpinan BUMN dalam Trade Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20: SOE International Conference di Bali pada 17-18 Oktober 2022.
Prof. Jay K Rosengard, Adjunct Lecturer Harvard Kennedy School menyebut bahwa target inklusi keuangan 90% pada 2024 yang diusung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mampu dicapai Indonesia.

Salah satu aspek utama yang mengakselerasi inklusi keuangan di dalam negeri, kata Jay, adalah dengan digitalisasi yang membuat business process di lembaga keuangan semakin efektif dan menjangkau masyarakat lebih luas.

BACA JUGA:Epson luncurkan Smart Proyektor Full HD All-in-one yang dirancang dengan beberapa pengaturan yang serbaguna

“Satu dekade lalu, hanya 20% masyarakat Indonesia yang memiliki rekening bank, sekarang progressnya cukup signifikan menjadi 52% atau sekitar tiga kali lipat hanya dalam satu dekade.

Tetapi kita dapat melihat juga bahwa setengah dari Indonesia masih unbankable. Targetnya (Inklusi keuangan 90%) ambisius tapi juga sangat bisa dicapai,” ungkap Jay.

Lebih lanjut, Jay melihat bahwa model Hybrid Bank yang diusung oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan pendekatan yang sangat tepat untuk mewujudkan inklusi keuangan.

Dengan tetap melakukan pendampingan kepada nasabah dan jaringan BRI yang luas, strategi ini dinilai mampu memberikan akses layanan keuangan bagi masyarakat luas.

BACA JUGA:Inilah Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG Sampai 21 Oktober 2022 Mendatang

“Model hybrid bank yang diusung BRI adalah bentuk community banking yang sangat baik. Kita tidak bisa menghapus aspek “personal touch” bila ingin menjangkau masyarakat, terutama pelaku usaha mikro.

Teknologi tidak bisa menggantikan orang, tetapi itu adalah ‘tools’ sehingga business process menjadi lebih efektif,” tambahnya.

Jay membeberkan bahwa kehadiran AgenBRILink menjadi salah satu bukti BRI mampu mengelaborasi digitalisasi bersama personal touch.

Melalui proses transaksi yang terdigitalsiasi di agen, masyarakat dapat terlayani secara dekat serta tidak terbatas pada waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: