Waspada Bencana, Bentuk Muda Pecinta Lingkungan

Waspada Bencana, Bentuk Muda Pecinta Lingkungan

MAJALENGKA–Musim hujan tiba identik dengan banyak bencana. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi dengan berbagai kemungkinan bencana. Kepala BPBD Majelengka Ir Bayu Jaya mengatakan, imbauan tersebut disampaikan melalui sosialisasi yang lebih intensif lagi dilakukan akhir-akhir ini. Selain itu, kesiapsiagaan dari petugas BPBD juga lebih ditingkatkan lagi. “Secara garis besar, persiapan kita tidak ada perubahan dari tahun lalu. Ada 26 relawan yang tersebar di setiap kecamatan se-Kabupaten Majalengka. Namun, sejak beberapa waktu terakhir, kami lebih mengintensifkan lagi sosialisasi kepada masyarakat. Begitu juga dengan kesiapsiagaan petugas,” kata Bayu. Selain tim relawan yang sudah ada, pihaknya juga berencana untuk membentuk tim Muda Pecinta Lingkungan. Tim tersebut, ungkap Bayu sebagai tindak lanjut dari program yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar. “Tim Muda Pecinta Lingkungan Jabar ini guna meminimalisir risiko yang ada. Kami juga di sini mungkin akan lakukan hal yang sama,” paparnya. Menurutnya, penanganan bencana tidak bisa dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah. Oleh karena itu, perlu peran serta semua kalangan guna meminimalisir kerugian ketika terjadi bencana alam. “Bencana ini kan bukan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga perlu peran serta masyarakat dan dunia usaha. Peran semua kalangan sangat dibutuhkan untuk menghadapi hal ini. Sosialissi yang kami lakukan adalah salah satu upaya untuk melibatkan masyarakat dalam menangani bencana ini,” tuturnya. “Masyarakat diharapkan bisa meminimalisir potensi bencana. Begitu juga ketika sampai terjadi, masyarakat bisa melakukan tindakan untuk meminimalisir jatuhnya korban dalam jumlah yang besar,” lanjutnya. Sementara itu, berdasarkan data di BPBD, tidak ada perubahan daerah rawan bencana. Dijelaskan Bayu, beberapa daerah di Majalengka bagian utara dinilai masih rawan bencana banjir. “Dari 20 kecamatan tersebut yang dinilai rawan bencana alam, 15 kecamatan di antaranya masuk dalam zona rawan bencana tanah longsor dan lima kecamatan rawan banjir,” jelasnya. Ke-15 kecamatan yang masuk zona rawan bencana tanah longsor itu yakni Kecamatan Lemahsugih, Malausma, Bantarujeg, Cingambul, Cikijing, Talaga, Banjaran, Argapura, Sukahaji, Maja, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi, Leuwimunding dan Kecamatan Majalengka. Sementara daerah yang dinyatakan rawan banjir, dialami oleh Kecamatan Kadipaten, Dawuan, Kertajati, Jatitujuh dan Kecamatan Ligung. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: