Temuan Baru! Obat Sirup Bukan Penyebab Utama Gagal Ginjal Akut Misterius, Tapi….

Temuan Baru! Obat Sirup Bukan Penyebab Utama Gagal Ginjal Akut Misterius, Tapi….

Daftar obat bebas etilen glikol dan bahan lain yang menimbulkan cemaran, hasil pengujian BPOM.-Ist-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA – Upaya untuk mencari penyebab utama merebaknya kasus gagal ginjal akut misterius yang menelan ratusan korban jiwa, khususnya anak-anak terus dilakukan.

Baru saja, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa ada penyebab lain gagal ginjal akut misterius pada anak selain dugaan kandungan etilen glikol pada parasetamol sirup.

Sejumlah dugaan yang muncul adalah dipicu oleh infeksi virus yang ditemukan dalam tubuh pasien, maupun mengarah pada multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem setelah Covid-19.

BACA JUGA:Daftar 91 Obat yang Diminum Pasien Gagal Ginjal Akut, Duh Banyak yang Sering Dipakai Masyarakat

MIS-C adalah komplikasi yang dapat muncul pada pasien Covid-19 anak, di mana terjadi peradangan di berbagai sistem organ termasuk ginjal.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, hal ini perlu investigasi lebih lanjut. Sebab, belum ada virus spesifik yang ditemukan pada pasien AKI.

Virus-virus lain yang ditemukan dalam tubuh penderita, meliputi leptospirosis, influenzae, parainfluenzae, virus CMV, virus HSV, bocavirus, legionella, shigella, e.coli, dan sebagainya.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Obat untuk Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius Sudah Temukan

"Penyebabnya ini ada beberapa teori. Tadinya, kita duga terkait dengan Covid-19, merupakan MIS-C," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring, Jumat 21 Oktober 2022.

"Jadi penyebabnya itu kita belum konklusif. Oleh karena itu, butuh investigasi lebih lanjut," imbuhnya.

Sementara, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengungkapkan, ada beberapa gejala yang ditemukan pada pasien yang mengarah pada MIS-C.

BACA JUGA:Perempuan Bergaun Merah, Film Horor Pertama Refal Hady dan Tatjana Saphira

Salah satunya terjadi peningkatan inflamasi. Oleh karena itu, tata laksana penanganan pasien gangguan ginjal akut misterius di RS Dr Cipto Mangunkusumo yang menjadi pusat rujukan pun sesuai tata laksana MIS-C.

"Sebetulnya yang tadi konsisten itu adalah adanya hyper inflamasi yang lebih banyak, yang sangat mungkin terkait MIS-C," kata Eka.

Kendati demikian, investigasi masih terus dilakukan mengingat adanya jenis virus yang tidak seragam.

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia.

BACA JUGA:Update Korban Gagal Ginjal Akut Misterius Per Tanggal 21 Oktober 2022 Terus Bertambah

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa gagal ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI) pada pasien di Indonesia bisa disembuhkan.

Dia menyampaikan bahwa, pemerintah memperoleh obat yang relevan pada penyebab penyakit.

"Begitu kami tahu penyebabnya apa, toxicnya apa, kami mencari obatnya untuk para balita yang masuk rumah sakit. Sudah ketemu obatnya, namanya Fomepizole (injeksi)," ucap Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers AKI di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2022.

Menurut Budi, obat tersebut hingga sekarang belum tersedia di Indonesia, sehingga masih didatangkan dari produsennya di negara Singapura.

BACA JUGA:Gagal Ginjal Akut Misterius yang Menyerang Anak-anak Belum Diketahui Penyebab Pastinya

Obat tersebut kemudian dicoba kepada 10 pasien AKI yang sedang dirawat di RSCM. Reaksi Fomepizole memicu perbaikan gejala pasien, dan sebagian lainnya stabil, kata Budi menambahkan.

"Jadi kami merasa lebih yakin bahwa obat ini efektif. Sekarang Pemerintah Indonesia mendatangkan lebih banyak lagi untuk pasien yang ada sekarang, karena kita sudah tahu penyebabnya apa, itu bisa diobati," katanya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase