Turunkan Angka Kematian Bayi, Menkes Perintahkan Rumah Sakit Lakukan Ini
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin-setkab.go.id-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Guna menurunkan angka kematian bayi baru lahir yang masih tinggi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan kepada seluruh rumah sakit di Indonesia untuk memperbaiki layanannya.
Perintah Menkes bukan sekedar omon-omon, sebab berdasarkan data yang ia dapatkan, tercatat lebih dari 30 ribu bayi di Indonesia meninggal dunia setiap tahunnya.
"Kasus meninggal di rumah sakit 92-94 persen, lahirnya di rumah sakit, bukan dirujuk di Puskesmas. Sudah berantakan bayinya dibawa ke rumah sakit, lahirnya di rumah sakit. Jadi rumah sakit yang mesti diberesin,” katanya, Sabtu 23 Agustus 2025 di Jakarta saat hadiri World Patient Safety Day (WPSD) 2025.
BACA JUGA:Cegah Kematian Bayi dan Balita Akibat Diare, Kemenkes Imbau Lakukan Imunisasi Rotavirus
BACA JUGA:50 Tahun Terakhir, Angka Kematian Bayi di Jawa Barat Turun Signifikan
BACA JUGA:PKK Dilibatkan untuk Tekan Angka Kematian Bayi
Dibandingkan dengan negara ASEAN, pelayanan kesehatan mereka tidak separah Indonesia.
"Kalau dibandingkan dengan Singapura, angka kematian bayi mereka hanya dua per seribu kelahiran."
"Malaysia enam sampai tujuh per seribu, Thailand tujuh sampai delapan per seribu kelahiran dan bahkan Vietnam lebih baik dari kita," tegasnya.
Menurut Menkes, penyebab utama kematian bayi baru lahir pada umumnya karena sepsis yakni gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome) dan kelainan bawaan.
BACA JUGA:Tekan Angka Kematian Bayi Terkendala Sosiokultur
BACA JUGA:Bupati Minta IBI Wujudkan Nol Kematian Bayi Dan Ibu Hamil
BACA JUGA:Angka Kematian Bayi Masih Tinggi
Tapi, sedikit rumah sakit di Indonesia dinilai belum mampu menangani kasus tersebut dengan standar memadai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: reportase


