Jelang Nataru, Menkes Budi Gunadi: PPKM Tidak Akan Dicabut

Jelang Nataru, Menkes Budi Gunadi: PPKM Tidak Akan Dicabut

Menkes, Budi Gunadi Sadikin.-Ist-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, JAKARTA – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk sementara tetap tidak akan dicabut.

“PPKM ini untuk sementara masih tetap tidak dicabut seluruhnya, karena kita masih menunggu nanti Januari – Februari 2023 apakah ada kenaikan kasus lagi atau tidak,” ujar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Capaian Kinerja Pemerintah tahun 2022 yang disampaikan secara virtual, Jumat 21 Oktober 2022, di Jakarta.

Alasan PPKM tidak dicabut karena jika nanti terjadi kenaikan kasus Covid-19 pemerintah tetap memiliki instrumen untuk bisa melakukan intervensi kesehatan di daerah-daerah.

BACA JUGA:Mendagri Kagum dengan SPBE Kabupaten Sumedang: Sangat Detail

Dikatakan Menkes, PPKM adalah instrumen yang memang terbukti sangat baik untuk mengimplementasikan protokol kesehatan di daerah-daerah dengan cepat.

“Tapi di mata kami lebih penting substansinya daripada administrasinya. Substansinya sekarang kita hidupnya sudah normal bahwa ada PPKM di sini anggap saja sebagai ‘payung’ yang nanti kalau hujan kita bisa buka lagi. Tapi hidup kita sekarang sudah normal sekali dengan status PPKM yang ada sekarang,” ucap Menkes dalam siaran persnya.

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Cegah Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Bisa Dilakukan dengan Cara Sederhana Ini

Namun, kewaspadaan perlu tetap dilakukan karena akan menghadapi awal tahun 2023 yang biasanya kasus melonjak pasca libur natal dan tahun baru.

“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” ujarnya.

Kenaikan kasus nampak di negara tetangga Indonesia seperti Singapura, sehingga Indonesia harus tetap waspada.

Kenaikan kasus Covid-19 di Singapura yang tadinya hanya ratusan kasus sekarang naik menjadi 6.000 kasus per hari, lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia yang cuma 2.000 kasus per hari. (jun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase