Efek Makan Terlalu Malam Bisa Menyebabkan Gangguan Kesehatan Serius, Berdasarkan Studi
Ilustrasi makan terlalu malam. Foto:-Pixabay-
Sebaliknya, tikus yang mengikuti pola makan 8 jam tetap sehat dan bebas dari penyakit metabolik.
Berat badan, gula darah, dan kolesterol mereka normal, hati mereka kurang berlemak dibandingkan tikus yang makan jam berapapun, koordinasi motorik mereka lebih baik, dan seluruh tubuh mereka tidak meradang.
"Jendela makan 8 jam sepenuhnya melindungi mereka dari penyakit, meskipun makanan yang dikonsumsi sama dengan tikus yang makan di jam berapapun," ujar Panda seperti dilansir dari laman Salon, Selasa (25/10/2022).
Berikutnya, ada peneliti lain menduplikasi metode Panda. Kemudian uji coba dilakukan pada manusia untuk melihat apakah puasa lebih lama di malam hari akan membuat tubuh lebih sehat.
Dalam beberapa percobaan, subjek penelitian yang menerapkan jendela makan 8 jam bisa mengurangi berat badan, tekanan darahnya lebih rendah, dan melihat peningkatan penanda stres oksidatif.
BACA JUGA:Porprov Jabar 2022: Tim Voli Putra Kota Cirebon Hadapi Bandung dan Bekasi
BACA JUGA:Fakta-fakta Pistol FC yang Dibawa Wanita Terobos Istana, Diciptakan untuk Militer
Ketika para peneliti mengeksplorasi mekanismenya, mereka menemukan bahwa periode puasa yang lebih lama memberi waktu bagi tubuh untuk melakukan lebih banyak perbaikan.
Namun perbaikan ini biasanya kurang optimal jika waktu untuk mencerna makanan terlalu lama.
Namun penelitian menunjukkan bahwa saat ini banyak orang makan atau minum sesuatu yang berkalori selama 14 atau 15 jam sehari, yang berarti tubuh berpuasa hanya 9 atau 10 jam semalam.
Artinya, durasi perbaikan pada tubuh setiap malamnya semakin berkurang, mungkin hanya tiga atau empat jam, sementara waktu idealnya enam jam bahkan 12 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: