DPRD Pantau Operasional Reservoir PDAM

DPRD Pantau Operasional Reservoir PDAM

TINJAU: Komisi II DPRD Kota Cirebon meninjau operasional reservoir PDAM di kawasan Plangon, Sumber, Senin (21/11).-ANDI AZIS MUHTAROM-radarcirebon.com

Radarcirebon.com, CIREBON - Komisi II DPRD Kota Cirebon meninjau reservoir 9.000 meter kubik, milik Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata, di kawasan Plangon, Sumber, Senin (21/11). Turut hadir dalam agenda ini, Ketua DPRD Kota Cirebon Ruri Tri Lesmanaz.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana keberadaan reservoir air terbesar di Asia Tenggara ini, berdampak pada peningkatan pelayanan dan perbaikan kualitas distribusi jaringan PDAM Kota Cirebon.

Ruri menjelaskan, peninjauan ini dilakukan atas dasar keluhan pelanggan. Sehingga, pihaknya ingin melihat secara jelas proses distribusi air dari resevoir ke pelanggan. “Secara keseluruhan distribusi air dari resevoir ke pipa pelanggan normal dengan tekanan air 850 liter per detik.

Meski di sejumlah titik tingkat kebocoran masih cukup tinggi. Contohnya, daerah perum tingkat kebocoran ada 50 titik,” ujarnya. Artinya, kata dia, distribusi air mesti bisa normal, tinggal dipastikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan PDAM Tirta Giri Nata.

BACA JUGA:Kronologi Penganiayaan Santri di Kuningan, Dipicu Hal Sepele

Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon H Karso mengungkapkan, kebocoran sulit dicegah. Sebab, instalasi jaringan pipa air telah berusia puluhan tahun. Tak heran jika ada pipa yang bocor, kilometer air rusak, dan banyak instalasi liar. “Kami meminta tingkat kebocoran bisa ditekan. Optimis tahun depan kebocoran menurun,” ungkapnya.

Namun, pihaknya mengapresiasi kepada PDAM Tirta Giri Nata. Sebab, bisa dengan cepat mengetahui kebocoran. Sehingga bisa segera teratasi.

Direktur Utama PDAM Tirta Giri Nata H Sofyan Satari SE MM berterima kasih kepada Komisi II yang telah mengawal. Dari mulai pembangunan resevoir 9.000 meter kubik, pemasangan Jaringan Distribusi Utama (JDU), hingga pelayanan.

Pihaknya menerapkan District Meter Area (DMA). Sehingga kebocoran bisa dengan cepat terditeksi. “Kami bertahap, yang pasti nanti seluruh area pelanggan akan menggunakan sistem tersebut,” ujar pria ramah yang akrab disapa Opang ini.

BACA JUGA:Polres Cirebon Kota Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Cianjur, 1 Ton Beras hingga Obat-obatan

Terkait pelayanan, pihaknya terkendala regulasi saat ingin memasang JDU di daerah Kesenden sampai Pesisir Panjunan. Sebab, harus melintasi jalan nasional, sehingga menempuh prosedur birokrasi panjang.

“Kami akan berusaha, masyarakat pelanggan bisa mendapatkan pelayan air bersih. Meski ada kendala yang harus terus kita benahi,” imbuhnya.

BACA JUGA:Penganiayaan Santri di Kuningan, Korban Meninggal di RSUD 45 Diduga Dikeroyok Senior

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: