LGBT Dilarang Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, Ingat Kisah Hancurnya Negeri Sodom

LGBT Dilarang Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, Ingat Kisah Hancurnya Negeri Sodom

Piala Dunia 2022 Qatar. Foto:-@FIFAWorldCup-Twitter

RADARCIREBON.COM - Qatar yang saat ini sedang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah negara yang menerapkan syariat Islam sebagai hukum yang dianutnya.

Oleh sebab itu, dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022, Qatar melarang atribut yang bertentangan dengan syariat Islam, salah satunya menampilkan simbol-simbol LGBT.

Banyak negara yang menjadi peserta Piala Dunia 2022 yang memprotes kebijakan Qatar tersebut.

Meskipun ada juga negara dan pemain yang berkompetisi di Piala Dunia 2022 yang mendukungnya.

BACA JUGA:Inovatif! SMP Al-Irsyad A-Islamiyyah Gunakan E-Vote untuk Pilih Calon Ketua Osis

Terkait dengan larangan simbol LGBT, Pemerintah Qatar memiliki dasar hukum yang kuat mengacu pada aturan Islam.

Masih ingat dengan cerita hancurnya negeri Sodom?

Berikut sekelumit riwayat tentang kenacuran sebuah negeri yang penduduknya berperilaku seperti LGBT.

Dikisahkan bahwa Nabi Luth merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim AS. 

Ia adalah putra dari Hasan bin Tareh, saudara kandung Nabi Ibrahim AS. 

Semasa hidupnya, Nabi Luth menikah dengan wanita bernama Wali’ah dan dikaruniai dua orang puteri.

BACA JUGA:Peringati Hari Guru, Siswa SMA Islam Al Azhar 3 Cirebon Beri Kejutan ke Guru

Semula, Nabi Luth dan Nabi Ibrahim menetap di Mesir.

Namun pada akhirnya, Nabi Luth memutuskan hijrah ke daerah Sodom di Yordania. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase