Tanah Makkah Dibawa Kian Santang Berceceran, di Tempat Itu Lahir Wali Songo
Kian Santang membawa tanah dari Makkah sepulang dari Ibadah Haji. Kisah ini menjadi dasar penamaan Makam Godog. Gambar hanya ilustrasi.-Ilustrasi/Dzulham Fadholi-radarcirebon.com
Di Makam Godog juga dikenal tradisi terutama tanggal 10 sampai dengan 16 Maulud, biasa dilaksanakan ritual Lungsur Pusaka. Pengunjung juga ramai di momen itu.
Sebab, ada upacara ritual yang dimaksudkan sebagai penghormatan dari masyarakat Sunda terhadap Sunan Godog.
BACA JUGA:BNPB Kembali Merilis Data Korban Jiwa Akibat Kemba Cianjur, Jumlahnya Terus Bertambnah
BACA JUGA:Satsamapta Polresta Cirebon Lakukan Operasi Pekat, Ratusan Botol Miras Diamankan
Raden Kian Santang sejatinya adalah paman dari Syekh Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sebab, beliau adalah adik dari Nyi Rara Santang.
Pangeran Walangsungsang, Rara Santang, Raden Kian Santang merupakan anak dari pernikahan Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang, santri Syekh Quro yang beragama Islam.
Karenanya, garis keturunan dari Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang semuanya beragama Islam. Bahkan Sri Baduga Maharaja sempat menjadi mualaf saat hendak menikahi Nyi Subang Larang. Meski akhirnya kembali ke agama asalnya.
Demikian kisah pengembaran dari Raden Kian Santang dan tanah yang dibawa dari Makkah, Arab Saudi. Sebagai catatan, kisah ini hanya berdasarkan cerita tutur di masyarakat. Sehingga tidak dapat menjadi sumber sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: