Selain Punya Nilai Gizi yang Baik, Konsumsi Tahu Berlebih Punya Efek Samping
Tahu adalah makanan yang terbuat dari kedelai dan mempunyai kandungan protein yang baik. Namun, dibalik itu jika dikonsumsi secara berlebih akan menimbulkan masalah kesehatan.-pexels.com -
RADARCIREBON.COM - Tahu adalah makanan berbahan dasar kacang kedelai yang cukup familiar bagi masyarakat di Indonesia.
Tahu biasanya dihidangkan bersama dengan tempe serta lauk lainnya dan menjadi menu utama ketika sarapan pagi.
Banyaknya kandungan protein dalam tahu membuat setiap orang menyukai makanan berwarna kotak kuning itu.
BACA JUGA:Panglima TNI Andika Perkasa Turun Tangan Kawal Kasus Dugaan Pemerkosaan: Usut Hingga Tuntas
Beberapa orang yang menjalani program diet juga mengosumsi tahu sebagai salah satu menunya.
Tahu menjadi salah satu makanan yang disarankan oleh para ahli gizi untuk penderita diabetes.
Namun, tak sedikit yang mengetahui jika tahu memiliki efek samping kalau dikonsumsi berlebihan, salah satunya gangguan kesehatan.
BACA JUGA:Jabar Bergerak Ketitipan Bantuan Donatur untuk Korban Gempa Cianjur
Mengutip dari NDTV, ada sejumlah masalah lain yang muncul saat mengonsumsi tahu berlebihan, diantaranya:
1. Berat badan naik
Mengonsumsi tahu dalam jumlah banyak akan memicu kenaikan kalori sehingga berdampak kepada tubuh. Kenaikan kalori ini bisa menyebabkan risiko berat badan yang semakin naik.
Nilai rata-rata kalori yang diperlukan perempuan sekitar 1.200 per harinya dan laki-laki sekitar 1.800 per harinya.
2. Asam urat
Meski tahu menjadi salah satu sumber protein, ternyata ini juga tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, tahu disebut dapat memicu kenaikan kadar asam urat dalam tubuh.
BACA JUGA:SD Peradaban Global Quran Cirebon Berhasil Galang Donasi untuk Korban Gempa Cianjur
Dr. Anju Sood, seorang ahli gizi dari Bangalore, India menyebut, protein yang terkandung di dalam tahu termasuk kategori yang sulit dicerna.
Bahkan, hal tersebut juga memengaruhi kadar asam urat yang semakin tinggi.
"Makan terlalu banyak tahu akan menyebabkan akumulasi kelebihan asam urat di bagian bawah perut," katanya.
3. Tubuh kesulitan mencerna protein
Hal ini berhubungan dengan tahu yang memicu asam urat karena kangudungan protein yang keras. Wujud tahu yang cukup lembut akhirnya sulit dicerna tubuh.
BACA JUGA:Inilah Cara Menonton Siaran TV Digital di Smarphone Berbasis Aplikasi, Begini Langkahnya
Alhasil, penyerapan protein menjadi kurang optimal dan membuat perut menjadi kembung.
4. Berkurangnya asupan mineral
Yodium merupakan salah satu mineral penting yang diperlukan oleh tubuh. Namun, kandungan phytates pada tahu menghambat penyerapan yodium.
Menurut ahli gizi makrobiotik dan praktisi kesehatan Shilpa Arora, yodium sangat berfungsi untuk menjaga dan meningkatkan metabolisme tubuh sebagai fungsi tiroid.
"Goitrogens pada kedelai harus dihindari oleh orang-orang yang kurang aktif pada tiroidnya," bebernya.
BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Tuan Rumah Kejuaraan Cabor DBON Tingkat Provinsi Jawa Barat
5. Gangguan pada hormon
Menyantap tahu berlebihan kerap dikaitkan dengan gangguan hormon, khususnya pada perempuan.
Menurut konsultan gizi Dr. Rupali Dutta, sebuah penelitian menyebut konsumsi tahu berlebihan mengakibatkan produksi hormon estrogen terganggu, sehingga berdampak pada masalah-masalah hormonal.
Mengonsumsi makanan apapun yang berlebihan akan berdampak kurang baik untuk tubuh. Karena itu, seimbangkan dengan olahraga teratur dan pola hidup sehat. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: