Prabu Diaz: Tidak Paham Rahardjo Djali Itu Siapa

Prabu Diaz: Tidak Paham Rahardjo Djali Itu Siapa

Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon memberikan keterangan, Kamis (8/12/2022).-DEDI HARYADI-RADARCIREBON.COM

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Pementasan Seni Budaya Tradisional dan bazar UMKM yang rencananya akan digelar oleh Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon bakal berlangsung di Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan Cirebon akhirnya batal dilaksanakan.

Pembatalan kegiatan tersebut berdasarkan keputusan dan pertimbangan bersama Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon dengan Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) dan Polres Cirebon Kota.

"Kami memutuskan untuk membatalkan acara tersebut karena sudah ada kesepakatan bersama dengan BPKK dan Polres Cirebon Kota."

BACA JUGA:SMAN 5 Cirebon Bakal Gelar Turnamen Volly untuk Jenjang SMP se-Jabar dan Jateng

"Kami tegaskan tidak ada tekanan dari pihak mana pun, ini demi kondusifitas di Kota Cirebon. Kegiatan pentas seni budaya akan kami jadwal ulang setelah tahun baru 2023," ungkap Prabu Diaz, Panglima Tinggi Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon kepada radarcirebon.com, Kamis 8 Desember 2022.

Terkait terbitnya surat larangan mengadakan kegiatan tersebut yang dikeluarkan oleh Sultan Aloeda II Raden Rahardjo Djali, Prabu Diaz menegaskan, pihaknya tidak mengenal adanya seseorang yang mengaku sebagai Sultan Aloeda di Keraton Kasepuhan.

"Saya dan keluarga besar Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon tidak paham Rahardjo Djali itu siapa."

BACA JUGA:Tingkatkan Perekonomian Mustahik, Baznas Luncurkan Kelompok ZChicken

"Dan saya juga Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon tidak punya urusan dengan dia yang tiba-tiba mengirimkan surat larangan tersebut."

"Sekali lagi saya tegaskan bahwa kami hanya berpatokan terhadap putusan dari Badan Pengelola Keraton Kasepuhan bukan dari pihak lain. Rahardjo Djali itu siapa? Sultan Kasepuhan yang sah atas nama negara yaitu PRA Luqman Zulkaedin putra dari Sultan Sepuh ke XIV," tegasnya.

Menurut Dia, pemerintah harus mengambil sikap tegas untuk menentukan siapa Sultan Kasepuhan yang sebenarnya.

"Kalau ada orang lain yang mengaku-ngaku sebagai Sultan Keraton Kasepuhan, pemerintah harus mengambil sikap tegas bahwa siapa Sultan yang sebenarnya," ujarnya.

BACA JUGA:Surya Paloh Tidak Hadir dalam Pernikahan Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, Ada Apa?

Prabu Diaz menerangkan, bahwa Laskar Agung Macan Ali Nuswantara Cirebon adalah sebuah komunikasi atau paguyuban pelestari dan menjaga cagar budaya dan ada istiadat Kasultanan Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase