231 Siswa Rawan DO

231 Siswa Rawan DO

KEJAKSAN - Besarnya anggaran untuk sektor pendidikan rupanya belum mampu menyelesaikan persoalan drop out (putus sekolah). Hingga menjelang akhir 2010, tercatat 231 siswa tingkat menengah, rawan drop out (DO). Namun, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Anwar Sanusi, menyatakan, persoalan  DO yang sampai saat ini terjadi bukan disebabkan karena faktor ekonomi tetapi lebih karena faktor kenakalan remaja dan faktor orang tua. “Penyebabnya klasik. Ada yang faktor ekonomi, tapi latar belakang budaya dan kenakalan remaja juga lebih banyak,” ujar dia, saat ditemui di Griya Sawala, belum lama ini. Anwar menjelaskan, untuk siswa yang rawan DO sebetulnya sudah ditangani dengan berbagai jenis beasiswa baik untuk prestasi dan beasiswa tidak mampu. Sumber beasiswa pun saat ini sudah cukup banyak baik dari biaya operasional sekolah (BOS) APBD pemerintah kota, BOS APBD Pemprov dan BOS dari APBN. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk siswa tidak sekolah atau DO karena faktor ekonomi. “Sumber beasiswa-nya banyak, mau yang tidak mampu mau yang berprestasi, semua ada,” kata pria berkacamata ini. Tapi, dia mengakui kesulitan untuk menekan laju DO akibat kenakalan remaja dan latar belakang sosial keluarga siswa. Misalnya di wilayah selatan Kota Cirebon di mana pendidikan menengah masih belum dilirik masyarakat. Bukan itu saja, persoalan kenakalan remaja seperti kehamilan di luar nikah dan persoalan kriminal juga menjadi penyebab siswa rawan DO. “Ya banyak, terutama hamil dan kasus kriminal. Apalagi sekarang sedang rame-ramenya geng motor,” tuturnya. Terpisah, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Dewan Pendidikan, Muhamad Rapi SE, menilai adanya penurunan jumlah siswa rawan DO khususnya pada periode 2009-2010. Sebab pada periode 2007 siswa rawan DO mencapai 227 dan naik di tahun 2008 menjadi 291. Jumlah itu berhasil ditekan dengan program pemerintah untuk menurunkan angka rawan DO, sehingga pada 2010 ini jumlah rawan DO pada angka 231. “Tapi kalau melihat rasio keseluruhan siswa, angka rawan DO di Kota Cirebon masih terhitung sedikit, karena tidak mencapai 10 persen. Saat ini jumlah siswa di Kota Cirebon mencapai 4 ribuan, dan angka rawan DO berada di posisi 231,” urainya. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: