Ada Apa dengan Cadas Pangeran dan Tol Cisumdawu? Melupakan Jejak Sejarah

Ada Apa dengan Cadas Pangeran dan Tol Cisumdawu? Melupakan Jejak Sejarah

Jalan Cadas Pangeran Sumedang yang memiliki kisah sejarah, bakal ditinggalkan dengan beroperasinya tol Cisumdawu. -DBMTR Jabar-radarcirebon.com

BACA JUGA:Lowongan Kerja Pabrik Cirebon, Savana Rattan & Funiture Butuh Staf Ini

Mulanya ketika baru dibuka sampai sesi Pamulihan, Jalan Cadas Pangeran malah tambah padat. Maklum jalur itu menjadi “leher” Bandung-Sumedang.

Tetapi setelah dibuka gate di Sumedang Kota dan Cimalaka, pengguna jalan lebih memilih jalur tol Cisundawu.

Hal ini yang semakin membuat “merana” legenda Cadas Pangeran. Apalagi jika benar benar Tol Cisundawu nyambung dengan Cipali, nama Cadas Pangeran akan kian pudar.

Seperti diketahui, hanya 20 menit saja dari Cileunyi ke Sumedang melewati Jalan Tol Cisumdawu. Jalan baru yang dimaksud adalah Pamulihan - Sumedang sepanjang 17,05 kilometer dan Sumedang - Cimalaka sepanjang 4,05 Km.

BACA JUGA:Doa Saat Terjadi Hujan Disertai Petir, Semoga Dilindungi Allah dari Bencana

Memang masuk akal untuk tidak melalui Cadas Pangeran dan memilih Cisundawu. Jika melewati Cadas Pangeran, dari Cileunyi ke Sumedang sepanjang 38,6 km, tidak bakalan cukup dua jam perjalanan.

Ada dua titik rawan macet yang menambah perjalananan tidak nyaman antara lain di daerah Jatinangor dan Pasar Tanjungsari. Selain di kelokan naik turun Cadas Pangeran. Apalagi terkenal rawan longsor.  

Dibukanya jalan tol Cisumdawu menjadi momen dimulainya era modern jalan Bandung Cirebon. Tak perlu lama-lama pulang pergi ke dua kota tersebut.

Bisa jadi hanya dua jam perjalanan. Padahal biasanya tak terprediksi. Empat jam sudah terlalu cepat.

BACA JUGA:Geger! Alat Kelamin Anak Dipotong Ayah Kandung, Begini Kondisinya

Jalan yang berkelok-kelok, menyusuri sempadan bukit sepanjang tiga kilometer itu merupakan bagian dari  proyek Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.

Jalan yang dibangun antara tahun 1808-1811 yang disebut De Groote Postweg atau Jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer-Penarukan.

Disebut Cadas Pangeran karena jalan yang membelah bukit cadas itu memiliki keterikatan sejarah perlawanan Pangeran Sumedang Kusumadinata IX (1791-1828).

Sang Pangeran begitu gigih membela penduduknya yang dipekerjakan secara paksa untuk membuka jalan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: